Rabu, 23 April 2014 Reporter: Folmer Editor: Agustian Anas 4664
(Foto: doc)
Peristiwa robohnya sebuah papan reklame di depan Wisma BCA, Jalan S Parman, Jakarta Barat kemarin menandakan bermasalahnya pengaturan reklame di Jakarta. Karena itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta meminta Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) mengecek izin konstruksi reklame tersebut. Sebab, pria yang akrab disapa Ahok itu menduga konstruksi papan reklame itu dibuat asal-asalan.
"Seharusnya sesuai izin, konstruksi papan reklame tidak boleh disambut. Saya sudah minta Dinas P2B mengecek. Ini harus tahu apakah mereka (perusahaan iklan) ada izin atau tidak. Kalau tidak ada izinnya, mereka harus diberikan sanksi," kata Basuki di Balaikota, Rabu (23/4).
Ia mengakui, pengelolaan papa
n reklame di ibu kota mulai dari soal perizinan hingga pajak sangat bermasalah. "Itu masalah paling besar. Sudah hilang pajak banyak, konstruksinya juga tidak sesuai. Izin lama itu semua bermasalah. Banyak sekali izin yang diberikan padahal si pengusaha reklame ini tidak pernah mau minta audit konstruksi lagi," ungkapnya.Padahal, menurut Ahok, seharusnya dilakukan audit konstruksi terlebih dahulu sebelum perpanjangan izin konstruksi dikeluarkan. Namun, pada kenyataannya masih banyak perpanjangan izin dikeluarkan tanpa audit konstruksi terlebih dahulu.
"Makanya, kita mesti cek dulu. Kalau ada surat dari P2B bahwa itu mesti audit konstruksi, tapi ditolak (perusahannya) berarti itu kesalahan mereka, harus ada sanksi pidana," tegasnya.
Mantan anggota Komisi II DPR ini juga mengucapkan belasungkawa kepada keluarga korban dari musibah robohnya papan reklamen di bilangan Slipi tersebut. "Kami bertanggung jawab agar tidak ada korban yang sia-sia. Kita turut berduka cita pada korban dan keluarganya," ungkapnya.
Seperti diberitakan, papan reklame di depan Wisma BCA, Jalan S Parman, Jakarta Barat, roboh saat Jakarta dilanda hujan deras disertai angin kencang pada Selasa (22/4) sore.
Sejumlah pengendara pun jadi korban dan mengalami luka serius karena tertimpa papan reklame berukuran besar itu. Arus lalu lintas dari arah Grogol menuju Slipi juga sempat tersendat.