Jumat, 25 September 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Widodo Bogiarto 4794
(Foto: Istimewa)
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Budi Waseso menemui Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, Jumat (25/9) di Balai Kota. Pertemuan dilakukan secara tertutup selama 30 menit, di ruang kerja Basuki.
Budi yang akrab disapa Buwas ini mengaku, pertemuan terkait dengan koordinasi penanganan narkoba di ibu kota, khususnya kegiatan BNN di DKI.
"Termasuk dalam pencegahan dan penindakan atau pemberantasan narkoba," kata Buwas.
Buwas mengatakan, koordinasi ini perlu dilakukan, mengingat DKI sebagai barometer bagi seluruh daerah di Indonesia. Pihaknya pun meminta izin agar bisa melakukan tindakan dalam proses pemberantasan narkoba.
"Program saya memang semua harus jalan, barometernya adalah DKI. Saya minta izin kepada Pak Gubernur saat melakukan upaya dalam proses penanganan sekiranya Pak Gubernur sudah tahu," ucap Buwas.
Mantan Kabareskrim ini menambahkan, akan membuat tim khusus yang rutin melakukan koordinasi dengan Pemprov DKI. Dirinya juga menyampaikan beberapa program yang akan dijalankan dalam kepemimpinannya.
"Nantinya saya akan sampaikan tim untuk koordinasikan dengan beliau tentang program saya kedepan," terang Buwas.
Sementara itu, Buwas mengaku tidak setuju jika lapas khusus narkoba didirikan di Kepulauan Seribu. Lokasi tersebut tidak tepat, karena Kepulauan Seribu merupakan tempat wisata.
"Kalau ditaruh di sana tidak tepat saya kira. Karena di Kepulauan Seribu itu daerah wisata," jelas Buwas.
Dia mengaku pernah menyampaikan usulan lapas khusus narkoba dibangun di pulau terluar kepada Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Tujuannya agar lebih aman dan efektif. Namun untuk lokasi diserahkan kepada Kemenkumham.
"Tapi saya berharap tidak di Kepulauan Seribu karena lebih rawan untuk dihubungi dan dikunjungi orang luar. Kalau di pulau terluar harapannya mereka terisolir," tegas Buwas.