Sabtu, 30 November 2024 Reporter: Folmer Editor: Budhy Tristanto 589
(Foto: Andri Widiyanto)
Bagi mereka yang selama ini tinggal di lorong sempit kolong jembatan dan tol, kemudian berubah menjalani hidup di rumah layak huni yang nyaman dan sehat mungkin bagai mimpi mengukir langit. Itu semua seakan m
ustahil terwujud.Menjadi lumrah, apabila rasa syukur dan bahagia tersirat di wajah mereka, ketika sesuatu yang selama ini dianggap mustahil itu ternyata bisa terwujud.
Suasana kebahagiaan itu tergambar, Sabtu (30/12) sore saat 139 Kepala Keluarga (KK) warga yang selama ini bermukim di kolong tol Jalan Inspeksi Kanal Barat, Jelambar Baru, Grogol Petamburan secara resmi pindah ke sejumlah rumah susun (rusun) milik Pemprov DKI Jakarta
Perpindahan warga penghuni kolong tol ini ditandai dengan acara penyerahan kunci unit rusun yang digelar di Rusun Rawa Buaya, Sabtu (30/12) sore.
Acara tersebut dihadiri Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian; Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudoyono; Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP), Maruarar Sirat; Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono; Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi serta Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Marullah Matali.
Pemprov DKI Jakarta bersama pemerintah pusat, saat ini memang sedang gencar melaksanakan program pemindahan penghuni kolong tol dan jembatan ke sejumlah rusun sebagai upaya mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan taraf hidup warga.
Basri (43), warga kolong jalan tol Jalan Inspeksi Kanal Barat merasa senang dipindah ke Rusun Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
Pria yang berprofesi sebagai pengemudi ojek pangkalan ini mengaku, selama ini terpaksa tinggal di kolong tol karena tidak mampu untuk mengontrak atau beli rumah yang layak huni.
"Alhamdulilah, sekarang difasilitasi pemerintah pindah ke Rusun Rawa Buaya untuk kehidupan yang lebih baik," ujar ayah empat anak ini.
Dia optimistis, setelah berpindah dari kolong tol ke rusun, hidup keluarganya bisa nyaman dan tenang serta tumbuh kembang anaknya menjadi lebih baik.
"Insya Allah, rezeki juga lebih dilancarkan lagi," ucapnya dengan mata berkaca-kaca menahan haru.
Pendapat senada dikatakan Sule (53) bersama istrinya, Rukmini (50) yang telah tinggal di kolong tol Jalan Inspeksi Kanal Barat sejak 1995 silam.
"Saya yakin bisa beradaptasi dengan penghuni rusun lainnya untuk membuka lembaran hidup baru yang lebih baik," tukas Sule.
Ayah tiga anak yang bekerja serabutan ini mengungkapkan rasa syukur, karena dapat keringanan gratis sewa unit rusun selama enam bulan dari pemerintah.
"Ini sangat membantu. Sebab terkadang saya kerja diajak teman jadi kuli bangunan. Kalau tidak ada, saya berkeliling kampung mencari sampah botol plastik," tuturnya.
Ia bertekad akan menjalani hidup baru di Rusun Rawa Buaya dengan keceriaan bersama istri dan ketiga anak sambil terus bekerja keras dan berdoa.
"Insya Allah, saya akan kerja apa saja yang penting halal dan hidup keluarga semakin lebih baik di masa mendatang," tukasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Marullah Matali menjelaskan, pihaknya bersama pemerintah pusat akan memindahkan warga yang bermukim di semua kolong tol dan jembatan ke rusun, agar kesejahteraan hidup mereka bisa lebih baik lagi.
Sedangkan di lokasi bekas hunian warga kolong tol, menurut Marullah, nantinya akan ditata menjadi ruang terbuka hijau atau fasilitas umum yang dapat dimanfaatkan warga Jakarta.
"Kami mengucapkan terima kasih atas upaya yang telah dilakukan, sehingga warga penghuni kolong tol berpindah ke rusun untuk hidup yang Insya Allah lebih baik," ucapnya.
Menteri PKP, Maruarar Sirait menambahkan, pihaknya mengapresiasi sinergisitas bersama kementerian dan Pemprov DKI Jakarta, sehingga relokasi warga kolong tol dan jembatan di Jakarta dapat direalisasikan.
"Semoga kesejahteraan penghuni kolong tol dan jembatan meningkat setelah direlokasi ke rusun. Program serupa akan dilaksanakan di sejumlah kota besar lainnya," tandasnya.
Untuk diketahui, pada hari ini 139 KK penghuni kolong tol Jalan Inspeksi Kanal Barat secara resmi berpindah ke sejumlah rusun milik Pemprov DKI Jakarta.
Di antaranya 44 KK dipindah ke Rusun Rawa Buaya, 20 KK ke Rusun Daan Mogot, empat Kk ke Rusun Daan Mogot Tower, 26 KK ke Rusun Tegal Alur dan 45 KK ke Rusun PIK Pulogadung.