Senin, 21 Oktober 2024 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Budhy Tristanto 601
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta menggelar Focus Group Discussion (FGD) Indeks Harga Produsen (IHP), Senin (21/10) di salah satu hoteldi wilayah Sunter, Jakarta Utara. Kegiatan ini mengusung tema peranan stakeholder dan pemanfaatan indeks harga produsen untuk Jakarta maju.
Kepala BPS Provinsi DKI Jakarta, Nurul Hasanudin menjelaskan, dalam FGD ini pihaknya mengundang 50 peserta yang merupakan perwakilan dari perusahaan swasta, BUMN, BUMD, akademisi kampus, pengelola rumah sakit, organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov DKi, serta dri kalangan media massa.
Menurut Nurul, IHP memiliki peran sebagai early warning bagi data inflasi dengan melihat pergerakan harga di level produsen.
"Karena itu penting bisa mendapat masukan melalui FGD ini agar menghasilkan data IHP berkualitas dan tepat waktu," katanya.
Dijelaskan Nurul, IHP yang berkualitas akan sangat berkaitan dengan pemersiapan DKI Jakarta menjadi top 20 global city. Sebab, menurut Nurul, IHP berkualitas bisa menjabarkan secara gamblang tentang potensi dan tingkat perekonomian yang menjadi indikator kota global.
Dilanjutkannya, IHP memiliki cakupan di bidang pertanian, pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, pengadaan listrik dan gas.
Kemudian, pengelolaan air, pengangkutan, penyediaan akomodasi dan makan minum, komunikasi, jasa pendidikan dan jasa kesehatan.
"Agar dapat menghasilkan IHP berkualitas, lengkap dan berkesinambungan, kami setiap bulan melaksanakan Survei Harga Produsen (SHP) yang dirilis dalam triwulanan," bebernya.
Diakui Nurul, pihaknya selama ini masih kesulitan memperoleh data yang tepat waktu serta menentukan komoditas dan kualitas yang akan dijadikan indikator perubahan harga di level produsen.
"Karena itu, kami berharap FGD ini meningkatkan peran stakeholder dan kolaborasi BPS dengan responden survei. Sekaligus juga memberi masukan mengenai pelaksanaan SHP," tandasnya.