Jumat, 07 Agustus 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Lopi Kasim 10507
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku senang sebagian anak buahnya telah melaporkan gratifikasi yang diterimanya. Namun, jika masih ada yang diam-diam menerima maka sanksi pemecatan sudah menanti.
"Saya senang di DKI ini sudah ada pejabat yang ngelapor, kalau ngelapor KPK akan menyelidiki nih siapa yang ngasih gratifikasi, nanti pasti nyanyi nih ngasihnya ke siapa," kata Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (7/8).
Basuki mengaku sempat ingin memecat salah satu pegawainya yang seringkali menerima gratifikasi. Namun dirinya masih akan menunggu hasil tes yang dilakukan. "Jadi mereka selalu otaknya, kami tidak korupsi. Ini saya temukan, ini hampir saya pecat, tunggu saja tes berikutnya," tegasnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Tuty Kusumawati merupakan salah satu pejabat yang melaporkan adanya transaksi setor menyetor di SKPD-nya. Hal itu pun langsung ditindaklanjuti oleh Basuki kepada inspektorat.
Basuki mengaku sengaja menyindir pejabat saat pelantikan ratusan pejabat eselon II hingga eselon IV, Jumat (7/8) pagi tadi. Tujuannya aksi suap menyuap tidak terjadi lagi di Pemprov DKI Jakarta.
"Saya itu nyindir mereka, korupsi kan sudah tidak boleh. Tapi kalau kamu bilang tidak korupsi tapi kamu masih terima-terima amplop, itu sebenarnya lebih parah daripada korupsi," ucapnya.
Dia pun telah mengantongi nama-nama pejabat yang melakukan aksi suap menyuap. Namun dirinya masih enggan untuk mengungkapkan namanya. "Yang nyetor ini pejabat top di DKI loh, yang hebat loh. Ada juga eselon 2 yang lain, saya nggak enak sebutin yang lain," tandasnya.