Rabu, 29 Mei 2024 Reporter: Nurito Editor: Budhy Tristanto 690
(Foto: Nurito)
Pemerintah Kota Jakarta Timur, membahas penilaian kinerja delapan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting, Rabu (29/5). Kegiatan dibuka Asisten Kesejahteraan Rakyat (Askesra), Jakarta Timur, Achmad Salahudin di Ruang Pola Kantor Wali Kota.
Achmad Salahudin mengatakan, kegiatan yang rutin dilakukan setiap tahun ini untuk memantau perkembangan dalam penanganan stunting di wilayah. Diharapkan, angka stunting terus menurun setiap tahun karena pihaknya selalu bersinergi dengan stakholder dalam penanganannya. .
"Melalui kegiatan ini, tim dari pemerintah pusat maupun provinsi ingin melihat perkembangan penanganan stunting. Sehingga kita paparkan penanganannya, termasuk dalam keterlibatan CSR," kata Salahudin.
Menurutnya, sejak 2023 sudah banyak CSR yang turut berperan dalam penanganan stunting. Seperti PAM Jaya, Transjakarta, Baznas Bazis dan sejumlah perusahaan swasta. Keterlibatan CSR ini sangat diperlukan karena anggaran dari APBD tidak bisa seluruhnya digunakan untuk penanganan stunting.
Sementara, Kasudin Kesehatan Jakarta Timur, Herwin Meifendy mengungkapkan, kasus stunting di wilayahnya terus mengalami penurunan. Jika sebelumnya mencapai 700 jiwa maka kini menjadi 600.
Penurunan stunting, menurut Herwin, disebabkan banyak faktor. Mulai dari tinggi dan berat badannya yang bertambah dan ada juga yang karena usianya sudah bertambah. Sehingga tidak bisa disebut stunting ketika usia di atas lima tahun.
Herwin memaparkan, delapan aksi konvergensi percepatan penurunan angka stunting ini merupakan analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting. Kemudian penyusunan regulasi daerah, pembinaan kader manusia, sistem manajemen data, pengukuran dan publikasi data serta review kinerja.
Di Jakarta Timur, jelas Herwin, ada 20 kelurahan lokus intervensi penurunan stunting terintegrasi. Di antaranya adalah Kelurahan Pondok Kopi, Utan Kayu Utara, Bidara Cina, Rawa Bunga, Cipinang Besar Selatan dan sejumlah kelurahan lainnya.
"Di Jakarta Timur juga ada kelurahan
zero stunting , yakni di Balimester," ungkap Herwin.