Selasa, 04 Agustus 2015 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Lopi Kasim 6287
(Foto: doc)
Kemarau panjang yang diprediksi berlangsung hingga Oktober mendatang berpotensi menyebabkan terjadinya kebakaran di puluhan hutan kota yang ada di DKI Jakarta. Sebagai antisipasi, pihak Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahan Pangan DKI Jakarta, berencana meningkatkan pengawasan oleh Pekerja Harian Lepas (PHL) dan polisi hutan yang bertugas di setiap hutan kota.
Di DKI Jakarta terdapat 26 lokasi hutan kota. Dari jumlah tersebut sebanyak 14 sudah memiliki SK Gubernur, di antaranya, Hutan Kota Penjaringan, Srengsen dan Dukuh. Namun, karena panjangnya kemarau yang berdampak kekeringan dan meningkatnya suhu panas berpotensi menyebabkan kebakaran hutan.
Kepala Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan DKI Jakarta, Darjamuni mengatakan, akibat kekeringan yang terjadi, bisa saja dedaunan yang rontok dan berserakan terbakar akibat cuaca panas. Sebab, berdasar informasi yang didapat, peningkatan suhu bisa mencapai lebih dari 34 derajat celcius.
"Kita tidak ingin terjadi kebakaran di hutan kota kita akibat kemarau yang berkepanjangan ini. Makanya kita akan tingkatkan pengawasan," ujarnya, Selasa (4/8).
Untuk melakukan pengawasan, Darjamuni mengaku mengandalkan 50 PHL dan 30 polisi hutan yang tersebar di seluruh hutan kota. Untuk petugas, dirinya akan meminta dilakukan pengawasan mobile secara berkala dan perawatan yang intensif terhadap hutan kota.
"Hampir seluruhnya terdampak kemarau ini. Tapi kita terus berupaya merawat, seperti di Srengseng Sawah, kondisinya relatif masih hijau karena kita mengupayakan penyiraman dengan tangki air," katanya.
Ditambahkan Darjamuni, seusai kemarau ini pihaknya akan fokus melakukan perawatan dan penambahan pohon di hutan kota. Direncanakan, pihak Dinas KPKP akan menambahkan pohon untuk meningkatkan kerapatan antar pohon agar hutan lebih teduh.