Jumat, 20 Oktober 2023 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 6380
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Jakarta kembali menggelar kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Obat dan Makanan yang berlangsung 18-19 Oktober 2023 bertempat di GOR Cengkareng, Jakarta Barat.
Kepala BBPOM di Jakarta, Sofiyani Chandrawati Anwar mengatakan, kegiatan KIE bertema, Masyarakat Cerdas Sadar Pangan Aman, dihadiri sebanyak 500 warga.
“Kegiatan ini digelar dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat tentang Obat dan Makanan Aman untuk masyarakat," ujar Sofiyani Chandrawati Anwar, dalam keterangan tertulis, Jumat (20/10).
Ia mengungkapkan, pangan tidak aman hingga saat ini masih ditemukan di pasaran menggunakan bahan berbahaya yang sering disalahgunakan antara lain formalin, boraks, pewarna tekstil (methanyl yellow dan rhodamin B), termasuk bahan tambahan pangan yang berlebihan.
"Konsumsi pangan yang tidak aman dapat berdampak pada tidak tercukupi kebutuhan atau kekurangan gizi," ungkapnya.
Ia menjelaskan, stunting merupakan salah satu kondisi kekurangan gizi berkepanjangan, dimana tinggi anak di bawah rata-rata seusia, disebabkan salah satunya konsumsi pangan yang tidak aman. Stunting pada anak dapat menyebabkan berbagai gangguan perkembangan fisik dan otak.
"Percepatan penurunan stunting harus dilaksanakan melalui peran seluruh pemangku kepentingan termasuk masyarakat. Masyarakat harus menjadi konsumen cerdas, memilih dan mengonsumsi pangan yang aman," jelasnya.
Ia menuturkan, percepatan penurunan stunting harus dilaksanakan melalui peran seluruh pemangku kepentingan termasuk masyarakat.
"Masyarakat harus menjadi konsumen cerdas dalam memilih atau mengonsumsi pangan yang aman, bermutu dan bergizi, dengan melakukan Cek KLIK, yaitu Cek Kemasan, Cek Label, Cek Izin Edar, dan Cek Kedaluwarsa. Untuk memastikan izin edar produk, dapat menggunakan aplikasi BPOM Mobile," tuturnya.
Ia berharap kegiatan pemberdayaan yang digelar dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam memilih dan mengonsumsi pangan yang aman.
"Mari kita bergerak mengatasi stunting, tercipta budaya masyarakat yang peduli dalam mengkonsumsi pangan yang aman dan bergizi," tandasnya.