Selasa, 16 Juni 2015 Reporter: Andry Editor: Agustian Anas 6225
(Foto: Ilustrasi)
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi ancaman serius bagi warga Jakarta. Bagaimana tidak, sejak Januari hingga Juni 2015, tercatat sebanyak 3.423 kasus demam berdarah terjadi di ibu kota.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI, Jakarta Selatan menduduki peringkat tertinggi dengan 834 kasus. Disusul Jakarta Barat 810 kasus, Jakarta Timur 765 kasus, Jakarta Utara 617 kasus, dan Jakarta Pusat 318 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto mengatakan, Jakarta Selatan merupakan wilayah yang warganya paling banyak terjangkit penyakit demam berdarah.
"Dari tahun ke tahun, kasus DBD di wilayah Jakarta Selatan selalu tinggi. Bahkan, hingga Juni ini sudah ada 834 kasus dan tertinggi di ibu kota," ujar Koesmedi, Selasa (16/6).
Fenomena lain penyakit DBD pada tahun ini yakni menyerang kawasan elite di Jakarta seperti Kelapa Gading yang selama 1,5 bulan menjadi wilayah tertinggi DBD di Jakarta Utara. "Kelapa Gading mencatatkan angka tertinggi. Jumlahnya naik mencapai 186 kasus sejak April hingga Mei kemarin," jelas Koesmedi.
Untuk mencegah meluasnya penyakit ini, Koesmedi mengaku tengah menggencarkan sosialisasi terkait bahaya DBD di kawasan elite tersebut dengan masuk ke kompleks-kompleks perumahan, mal, gedung sekolah, dan perkantoran swasta.
"Sosialisasi lagi kita tingkatkan di Kelapa Gading dengan memberikan penyuluhan bahaya dan cara mencegah DBD," ungkapnya.