Senin, 15 Juni 2015 Reporter: Andry Editor: Dunih 4387
(Foto: Reza Hapiz)
Peringatan Hari Deman Berdarah se-ASEAN 2015 dijadikan Pemprov DKI sebagai momentum untuk pemberantasan nyamuk aedes aegypti. Dengan bantuan bus penyuluhan Demam Berdarah Dengue (DBD)
keliling, diharapkan DKI Jakarta bebas dari penyakit berbahaya tersebut.Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, pelepasan bus Juru Pemantau Jentik (Jumatik) itu sekaligus dilakukan untuk menyukseskan program Jakarta Bebas DBD. Bus tersebut rencananya akan dioperasikan berkeliling wilayah ibu kota.
Menurut Ahok, pengoperasian bus penyuluhan DBD ini nantinya akan diawasi para lurah di setiap wilayah. Selama kurun waktu empat bulan, armada tersebut bakal berkeliling ke seluruh wilayah DKI.
"Lurah yang bertanggung jawab soal ini. Kita sudah tugaskan setiap lurah untuk tanggung jawab. Sebab, kita betul-betul ingin Jakarta Bebas DBD. Makanya bus ini akan terus disosialisasikan selama empat bulan," ujarnya di Balaikota, Senin (15/6).
Ahok menambahkan, bus penyuluhan DBD ini sangat penting dan bermanfaat bagi masyarakat ibu kota, khususnya kalangan menengah ke atas. Mengingat, jentik nyamuk DBD hidup di lingkungan air bersih yang justru berada di pemukiman elite.
"Justru kalangan menengah ke atas yang tinggal di apartemen yang sering tidak diberikan penyuluhan. Karena itu, dengan adanya bus ini, kita bisa berikan sosialisasi," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan DKI, Koesmedi Priharto berharap, bus penyuluhan DBD ini dapat membantu Pemprov DKI untuk menembus kalangan elite di DKI dalam program sosialisasi penyakit berbahaya tersebut.
"Sampai sekarang kita masih sulit masuk ke sana. Kita harap dengan adanya bus ini Jakarta dapat bebas DBD pada tahun 2020 mendatang," tandasnya.