Rabu, 10 Juni 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Erikyanri Maulana 5560
(Foto: Yopie Oscar)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan merelokasi 519 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jatinegara. Sebanyak 80 persen warga sudah memegang kunci rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Jatinegara Barat yang telah disiapkan untuk relokasi warga.
Gubernur DKI Jakarta,
Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, sosialisasi kepada warga yang terkena normalisasi sungai di Kampung Pulo sudah dilakukan. Mereka nantinya akan mendapatkan satu unit rusunawa di Jatinegara. "Kita sudah data, hampir 80 persen sudah ambil kunci," kata Basuki, di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (10/6).Warga yang mendapatkan rusunawa harus memiliki KTP DKI Jakarta. Kemudian akan didaftarkan sebagai warga sesuai dengan domisili rusunwa yang diperoleh. Jika warga menolak untuk didaftarkan dengan alamat rusunawa maka haknya tidak akan diberikan. "Daftarnya pakai KTP DKI terus daftarin alamat sesuai dengan domisili," ujarnya.
Seperti diketahui, Sebanyak 519 KK warga Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur yang selama ini menjadi langganan korban banjir, segera direlokasi ke Rusun Jatinegara Barat, Jakarta Timur. Proses relokasi berlangsung mulai 10-14 Juni 2015.
Sebelumnya, sejak tanggal 6-8 Juni 2015 lalu, telah dilakukan pendataan dan pengundian rusun yang akan dihuni warga Kampung Pulo tersebut. Setelah warga Kampung Pulo, penertiban hunian di bantaran kali Ciliwung akan dilanjutkan ke RW 10, Bukit Duri, Jakarta Selatan.
Dari 197 KK yang terkena penertiban di Bukit Duri, rencananya akan ditampung di Rusunawa Cipinang Besar Selatan sebanyak 144 KK, dan 24 KK akan ditampung di Rusun Pulo Gebang.
Proses Relokasi warga Bukit Duri ini, baru akan di sosialisasikan ke warga Rabu (10/6). Selanjutnya, pada 12-14 Juni 2015 akan dilakukan pendataan dan pengundian unit rusun yang akan ditempati serta dilanjutkan proses relokasi 15-16 Juni 2015.