Selasa, 09 Juni 2015 Reporter: Andry Editor: Agustian Anas 5289
(Foto: Reza Hapiz)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus mengebut proses relokasi warga bantaran kali yang terimbas proyek normalisasi sungai serta jalan inpeksi di ibu kota. Warga yang sebelumnya menempati bangunan liar tersebut sebagian telah direlokasi ke sejumlah rumah susun sederhana sewa (rusunawa) milik Pemprov DKI usai mengikuti proses pengundian.
Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI, Ika Lestari Adji mengatakan telah menyiapkan unit rusunawa bagi warga bantaran sungai yang terkena penertiban. Di antaranya, warga Kelurahan Pinangsia, Tamansari Jakarta Barat dan Kampung Pulo, Bidara Cina, Jakarta Timur.
"Untuk warga Pinangsia, kita sudah siapkan 114 unit rusun. Sebanyak 43 unit di Rusunawa Komarudin dan Pulogebang, tujuh unit di Rusunawa Daan Mogot, dan 64 unit di Rusunawa Marunda," kata Ika kepada beritajakarta.com di ruang kerjanya, Selasa (9/6).
Ika menjelaskan, dari jumlah unit rusun yang disiapkan bagi warga Pinangsia itu, baru 11 kepala keluarga (KK) yang telah pindah ke rusun. Rinciannya, 4 KK di Rusunawa Komarudin, 2 KK di Rusunawa Pulogebang, 4 KK di Rusunawa Daan Mogot, dan 1 KK di Rusunawa Marunda. "Sisanya belum ada yang datang ke dinas," terangnya.
Padahal, kata Ika, proses pengundian unit rusun bagi warga Pinangsia dilakukan jauh sebelum penertiban, tepatnya sejak 29 Februari 2015 lalu di kantor Kecamatan Tamansari. Namun warga yang sudah direlokasi ke rusun, baru 11 dari 114 KK. "Pengundian unit rusun untuk warga Pinangsia dilakukan sejak 29 Februari lalu. Jadi sudah kita kondisikan dari awal. Kita undi, baru diadakan penertiban," kata Ika.
Sementara di Kampung Pulo, kata Ika, total warga yang direlokasi ke Rusunawa Jatinegara Barat mencapai 384 KK dari 518 KK di RW 1, RW 2 dan RW 3. Ratusan KK tersebut menempati rusun setelah mengikuti proses pendataan sekaligus juga pengundian selama tiga hari di halaman Rusunawa Jatinegara Barat. "Saat pengundian hari pertama, ada 71 KK, hari kedua 200 KK, dan hari ketiga sudah mencapai 384 KK dari 518 KK di RW 1, RW 2, dan 3," jelasnya.
Ika menyebutkan, sejak Jumat (5/6) lalu, warga Kampung Pulo yang akan menempati rusun diberi sosialisasi diikuti pendataan dan pengundian unit rusun pada Sabtu (6/6), Minggu (7/6), dan Senin (8/6) kemarin. "Sisanya masih ada 134 KK lagi yang belum pindah ke Rusunawa Jatinegara Barat. Kita berharap dalam minggu ini, mereka sudah pindah," ungkapnya.
Berdasarkan data yang diterima beritajakarta.com, setelah warga Kampung Pulo selesai direlokasi ke rusunawa, penertiban hunian liar di Kali Ciliwung akan dilanjutkan Pemprov DKI di RW 10 Bukit Duri, Jakarta Selatan. Rencananya, 197 KK yang ada di kawasan tersebut bakal direlokasi ke Rusunawa Cipinang Besar Selatan sebanyak 144 KK dan Rusunawa Pulogebang sebanyak 24 KK.
Sosialisasi terkait relokasi warga Bukit Duri, Jakarta Selatan ini akan dilangsungkan pada Rabu (10/6) besok. Kemudian diikuti pendataan dan pengundian unit rusun pada 12-14 Juni yang dilanjutkan poses relokasi pada 15-16 Juni 2015 mendatang.