Senin, 25 Mei 2015 Reporter: Andry Editor: Erikyanri Maulana 5689
(Foto: doc)
Setelah sukses menata Pedagang Kaki Lima (PKL) Taman Monas di pusat jajanan kuliner Lenggang Jakarta, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali akan menerapkan program serupa di kawasan Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Untuk menyukseskan program penataan PKL di kawasan perkampungan betawi tersebut, Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI saat ini tengah melakukan studi dan penjajakan kepada para pedagang.
"Para PKL di kawasan Setu Babakan juga akan kita tata seperti konsep Lenggang Jakarta. Kita masih lakukan studi, karena kami harus melihat kultur pedagang di sana," ujar Joko Kundaryo, Kepala Dinas KUMKMP DKI Jakarta, Senin (25/5).
Dikatakan Joko, selain melakukan studi, sejauh ini pihaknya juga sedang mendalami penjajajakan dengan para PKL Setu Babakan mengenai konsep penataan yang akan diterapkan seperti halnya di kawasan Lenggang Jak
arta."Saat ini PKL di Setu Babakan belum tertata dengan baik sehingga terlihat semerawut dan tak beraturan," katanya.
Ditambahkan Joko, studi yang tengah dilakukan jajarannya di kawasan Setu Babakan, berupa survei terhadap para pedagang di lapangan. Dalam survey tersebut, nantinya bisa dilihat mana PKL yang memang asli warga setempat dan pendatang dari luar DKI.
"Kita akan verifikasi berdasarkan dokumen seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) apakah mereka warga asli atau pendatang," ucapnya.
Joko menyampaikan, pihaknya akan menyerahkan sepenuhnya kepada para PKL Setu Babakan terkait konsep penataan pedagang yang ditawarkan. Bila pedagang setempat tidak menyetujui konsep itu, pihaknya akan mengambil PKL dari luar kawasan Setu Babakan.
"Kalau di dalam tidak mau, ya tidak apa-apa. Kita ambil PKL yang dari luar kawasan itu saja. Nanti yang di dalam pasti akan mengikuti," tandasnya.