Selasa, 12 Mei 2015 Reporter: Devi Lusianawati Editor: Widodo Bogiarto 3253
(Foto: Ilustrasi)
Sepanjang Januari hingga Mei 2015 ini tercatat kasus kebakaran di Jakarta Barat mencapai 71 kejadian. Dampaknya, jumlah kerugian yang diderita tidak sedikit yakni mencapai Rp 2 miliar.
Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat, Heru Agus Mawardi merinci, pada Januari terjadi 13 kasus, Februari 26 kasus, Maret 10 kasus, April 17 kasus dan Mei 5 kasus.
Menurut Heru, Kecamatan Cengkareng menempati posisi tertinggi dengan 15 kasus kebakaran. Berikutnya Kalideres 10 kasus, Taman Sari 10 kasus, Grogol Petamburan 9 kasus, Tambora 8 kasus, Kebon Jeruk 8 kasus, Kembangan 6 kasus dan Kecamatan Palmerah 5 kasus.
"Cengkareng dan Kalideres menjadi wilayah paling rawan kebakaran. Untuk itu tahun depan kedua kecamatan itu menjadi wilayah yang difokuskan dalam Sistem Ketahanan Kebakaran Lingkungan (SKKL)," jelas Heru, Selasa (12/5).
Adapun penyebab utama kebakaran hingga pekan kedua Maret ini karena hubungan arus listrik pendek atau korsleting. Selebihnya kebakaran terjadi karena faktor lain, seperti kompor meledak, rokok di dalam rumah, dan faktor lain-lain.
"Total kerugian mencapai Rp 5 miliar dan lima warga tewas," tukas Heru.
Sebagai langkah antisipatif, Heru
mengimbau warga Jakarta lebih waspada, khususnya dalam penggunaan kabel listrik dan tidak menumpuk steker listrik.