Kamis, 23 April 2015 Reporter: Nurito Editor: Dunih 3972
(Foto: Nurito)
Maesaroh (44), warga RT 13/02, Batu Ampar, Kramatjati, Jakarta Timur, hanya bisa tergolek lemas di rumah kontrakan anaknya, Novi (23), karena sakit kanker serviks yang dideritanya sejak 4 tahun terakhir. Beruntung Sudin Kesehatan Jakarta Timur sudah mengetahui penderitaannya, dan berjanji akan mengobatinya secara gratis.
Maesaroh mengatakan, pada Desember 2014, ia sempat berobat ke Puskesmas Kelurahan Batu Ampar. Namun, puskesmas tak sanggup. Berbekal Kartu Jakarta Sehat (KJS), Maesaroh pun berobat ke RSUD Pasar Rebo. Ternyata dokter yang menanganinya mendiagnosa Maesaroh menderita kanker serviks.
"Di RS Pasar Rebo saya divonis terkena kanker serviks dan harus diperiksa menggunakan rontgen BNO, alat radiografi dari saluran kencing. Namun, alat rontgen BNO di rumah sakit itu rusak. Ibu akhirnya dirujuk ke RS Budhi Asih," ujar Maesaroh, Kamis (23/4).
Selain ke RSUD Budhi Asih, ia juga sempat ke RSCM dan RS Polri Kramatjati. Namun, karena kendala keuangan membuat pihak keluarga hanya bisa pasrah.
"Karena keluarga sudah putus asa, akhirnya ibu dibawa pulang ke rumah. Sekarang perutnya makin membesar dan kami semua bingung harus bagaimana," tambah Novi.
Terkait hal itu, Kasudin Kesehatan Jakarta Timur, Iwan Kurniawan mengatakan, akan menindaklanjuti kasus tersebut. Ia bersama tim kesehatan akan menengok dan memeriksa kondisi Maesaroh. Jika parah maka akan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) terdekat.
"Kita akan tindak lanjuti laporan tersebut. Prinsipnya, Pemprov DKI siap membantu warganya yang sakit dan gratis untuk biaya pengobatannya," tandasnya.