Kamis, 23 April 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Dunih 4541
(Foto: doc)
Kondisi lingkungan di Pyongyang ibu kota Korea Utara (Korut) yang lebih bersih dan relatif tidak macet dinilai bisa dicontoh warga Jakarta. Negara yang juga menjalin kerja sama Sister City dengan Jakarta itu, warganya memiliki cinta tanah air yang tinggi, dan itu dibuktikan dengan sikap disiplinnya dalam menjaga lingkungan.
"Saya pernah ke sana tahun 2011, selama hampir dua minggu. Korut terus terang tidak seperti yang Anda gambarkan. Di sana yang perlu kita tiru adalah kedisiplinan masyarakatnya. Cinta tanah air, dedikasi masyarakatnya dan kepatuhan PNS-nya," kata Djarot, di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (23/4).
Dia mengakui, kondisi Jakarta dengan Pyongyang memang berbeda. Perbedaan yang paling mencolok adalah jumlah penduduk. Di sana juga tidak ada kemacetan seperti yang terjadi di Jakarta.
"Pyongyang berbeda dengan Jakarta, di sana jumlah penduduknya tidak banyak. Tidak ada kemacetan, hampir tidak ada unjuk rasa, dan tidak ada banjir," ucapnya.
Terkait rencana, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yang akan memberikan sepasang orang utan ke Korea Utara, Djarot menyambutnya dengan baik. Karena dengan demikian bisa menambah erat kerja sama Sister City yang dilakukan oleh kedua ibu kota negara tersebut. Rencana pemberian orang utan ini juga telah disampaikan Ahok saat bertemu Presiden Presidium Korea Utara Kim Yong Nam di Hotel Intercontinental, Jakarta, Selasa (21/4) lalu.