Jumat, 10 April 2015 Reporter: Rudi Hermawan Editor: Dunih 8262
(Foto: doc)
Untuk mendukung operasional Bank DKI, Pemprov DKI terus menambah modal bagi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut. Saat ini Pemprov DKI telah menyuntikkan dana sebesar Rp 2,9 triliun, dan sesuai Peraturan Daerah (Perda) Pemprov DKI akan memberikan modal lagi dalam Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) hingga sebesar Rp 11,5 triliun yang dilakukan secara bertahap.
“Modal dasar yang harus disetor ke Bank DKI Rp 11,5 triliun dan yang baru disetor Rp 2,9 triliun dan kita mesti tambah lagi supaya memenuhi Rp 11,5 triliun,” kata Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta saat menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank DKI di kantor Bank DKI di Jalan Juanda, Jakarta Pusat, Jumat (10/4).
Sementara itu, Direktur Utama Bank DKI, Eko Budiwiyono mengatakan, RUPS tahunan ini bukanlah RUPS Luar Biasa. RUPS tersebut merupakan pertanggungjawaban direksi tentang pengelolaan tahun 2014 dan pelunasan tanggung jawab serta pembagian laba. Ia menyebut tahun ini laba Bank DKI sebelum pajak sebesar Rp 700 miliar dan setelah pajak menjadi Rp 465 miliar.
“Jadi Tahun ini kita membayar deviden kepada Pemprov DKI Rp 263 miliar,” jelas Eko.
Ia menambahkan, tahun ini pihaknya juga mengajukan PMP sebesar Rp 1 triliun kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, agar bisa terus mengembangkan Bank DKI. Sebab Bank DKI saat ini masih dalam tahap berkembang, sehingga perlu di back-up dari pemodal.
“Saat ini sedang dievaluasi oleh Kemendagri dan keputusannya belum keluar, mudah-mudahan dapat,” harapnya.