Kamis, 10 Februari 2022 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 2309
(Foto: Folmer)
Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Jakarta Selatan berkolaborasi dengan penggiat lingkungan hidup mengembangkan program pengelolaan sampah berbasis digital dengan menggunakan aplikasi Kaktus. Nantinya, sampah yang diangkut dari permukiman warga dapat diketahui melalui aplikasi Kaktus di telepon pintar milik warga.
Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin mengapresiasi kolaborasi antara Sudin LH bersama para penggiat lingkungan hidup untuk mewujudkan solusi penanganan sampah berbasis digital.
"Saya berharap kolaborasi ini tidak sebatas seremonial, tapi berkelanjutan sehingga diketahui secara riil data jumlah sampah yang dihasilkan warga," ujar Munjirin, Kamis (10/2).
Kepala Sudin LH Jakarta Selatan, M Amin menjelaskan, penggiat lingkungan hidup memiliki program untuk memantau alur sampah rumah tangga dengan menggunakan aplikasi Kaktus.
"Bermodalkan barcode yang dipasang
di setiap gerobak motor, sampah yang disetor ke petugas bisa diketahui identitas warga, berapa banyak dan jenis serta waktu pengangkutan," ungkapnya.Menurutnya, aplikasi pengelolaan sampah menggunakan aplikasi Kaktus sementara ini telah diterapkan di dua depo sampah yakni Kecamatan Tebet dan Pesanggrahan. Pihaknya, sambung Amin, bersama penggiat lingkungan hidup melakukan pengelolaan sampah warga di Kecamatan Tebet dan Pesanggrahan dengan pemilahan sampah organik untuk dijadikan pakan Black Soldier Flies (BSF) atau maggot.
"Aplikasi Kaktus sudah mereduksi sampah organik hingga 40,9 ton dari Depo sampah Pesanggrahan dan Tebet Baru. Sampah organik dari sisa makanan dihasilkan kompos dan pakan maggot sekitar 2,3 ton setiap harinya dan jumlahnya terus meningkat," tandasnya.