Rabu, 08 April 2015 Reporter: Andry Editor: Dunih 6135
(Foto: Reza Hapiz)
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi DKI kembali menggelar teleconference bersama pejabat kantor Kesbangpol di lima wilayah kota administrasi Jakarta. Dalam teleconference tersebut semua isu terkini dibahas. Termasuk antisipasi masuknya faham radikalisme di ibu kota.
"Teleconference ini kita lakukan setiap seminggu sekali dengan mengangkat topik atau isu terkini, seperti maraknya faham radikalisme yang harus diwaspadai bersama," kata Ratiyono, Kepala Bakesbangpol Provinsi DKI di Gedung Blok H, Balaikota, Rabu (8/4).
Ratiyono juga menyampaikan, pasca era reformasi, ideologi Pancasila menjadi agak sedikit longgar dan faham radikalisme sangat mudah masuk ke kalangan muda-mudi melalui game online di dunia maya. Padahal, pada zaman dahulu, ketahanan idelogi nasional para generasi muda sangat kokoh sehingga dapat menghadapi bahaya laten komunis.
"Jadi kita ini sedang menghadapi tantangan cukup besar," ujarnya.
Atas dasar itu, Ratiyono mengimbau kepada para Kepala Kesbangpol di lima wilayah kota agar tidak tinggal diam, tapi membuat program penguatan idelogi Pancasila dengan menggandeng Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang relevan di antaranya Dinas Pendidikan dan Suku Dinas (Sudin) Pendidikan Dasar (Dikdas) dan Pendidikan Menengah (Dikmen).
"Makanya ayo kita kerjakan dengan berbuat dan memprogramkan bagaimana penguatan idelogi kita. Penguatan ideologi Pancasila ini perlu ditanamkan kepada para pelajar yang mudah terpengaruh faham radikalisme di internet," tandasnya.