Selasa, 28 Desember 2021 Reporter: Anita Karyati Editor: Erikyanri Maulana 2453
(Foto: Anita Karyati)
Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta menggelar rapat kerja bersama PT Bank DKI dan PT Pembangunan Jaya Ancol.
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Abdul Azis menuturkan, rapat kerja bersama ini dilakukan untuk mengetahui secara detail kucuran kredit sebesar Rp 1,2 triliun yang diberikan Bank DKI kepada PT Pembangunan Jaya Ancol.
"Setelah mendapat penjelasan, alasan yang diungkapkan cukup logis di mana dana sebesar itu untuk Ancol bisa bertahan. Tentu kita sama-sama berharap Ancol bisa bertahan dan berkembang di tahun-tahun mendatang," ujar Azis di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Selasa (28/12).
Dikatakan Azis, untuk menindaklanjuti rapat kerja bersama hari ini, Komisi B DPRD DKI direncanakan akan melakukan peninjauan lapangan.
"Besok kita akan melihat lokasi mana saja yang direnovasi. Dana ini digunakan untuk apa?, ini yang kita ingin tahu secara langsung di lapangan," katanya.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Hasan Basri mendukung rencana membangkitkan kembali kemajuan Ancol sehingga dapat menarik perhatian lebih banyak pengunjung yang datang ke lokasi wisata tersebut.
"Ancol itu tempat hiburan, wajar jika peminjaman dana ini untuk menutupi kas operasional perusahaan yang mengalami sentimen negatif akibat pandemi COVID-19. Bank DKI juga harus benar-benar mengkajinya untuk pemberian modal tersebut," ucapnya.
Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy memastikan pemberian pinjaman kepada PT Pembangunan Jaya Ancol untuk mendukung siner
gisitas BUMD di lingkungan Pemprov DKI Jakarta."Kami akan terus mengawasi dan berprinsip hati-hati atas pemberian pinjaman kepada Ancol ini," jelas Fidri.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol, Teuku Sahir Sahali juga memastikan pihaknya akan mengoptimalkan pemberian pinjaman kredit tersebut secara objektif dan tepat sasaran untuk operasional perusahaan.
"Operasional harus tetap jalan seperti biaya makan hewan, maintenance dufan, pembayaran gaji karyawan kita juga tidak ingin ada PHK di sana selama pandemi," tandas Sahir.