Kamis, 02 April 2015 Reporter: Jhon Syah Putra Kaban Editor: Dunih 4010
(Foto: Jhon Syah Putra Kaban)
Penyempitan dan pedangkalan Saluran Penghubung (PHB) Abdul Jalil, Karet Tengsin, Jakarta Pusat, coba diatasi Suku Dinas Tata Air Jakarta Pusat dengan melakukan normalisasi saluran tersebut.
Saluran sepanjang 300 meter itu mengalami pedangkalan karena sebelumnya di lokasi sedang ada pembangunan gedung perkantoran.
Kepala Suku Dinas PU Tata Air Jakarta Pusat, Herning Wahyuningsih mengatakan, pengerukan lumpur yang dilakukan di lokasi tersebut karena sebelumnya pihak kontraktor bangunan gedung perkantoran membuang sisa material ke dalam saluran. Imbasnya, saluran air menjadi dangkal dan rawan banjir.
“Sisa lumpur bekas yang dibuang ke saluran air tidak diolah terlebih dahulu, akhirnya saluran air menjadi terhambat karena penuh dengan lumpur. Mereka harus keruk kembali sebagai bentuk tanggung jawab,” ujarnya, Kamis
(2/4).Sebelumnya, saat pihak kontraktor melakukan pembangunan gedung perkantoran, pihaknya sudah pernah mengingatkan akan hal tersebut. Selain itu, sudah beberapa kali dilakukan peninjauan ke lokasi. Tapi, tidak kunjung dilakukan.
“Seharusnya sisa material harus melewati proses dewatering terlebih dahulu sebelum dibuang ke saluran air, itu sudah tertera jelas di dokumen AMDAL (Analisa Dampak Lingkungan),” tandasnya.