Senin, 18 Oktober 2021 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Toni Riyanto 1302
(Foto: Mochamad Tresna Suheryanto)
Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta terus berupaya melakukan pengerukan atau pengurasan saluran, kali dan waduk melalui Gerebek Lumpur di seluruh wilayah Jakarta. Progres Gerebek Lumpur di 82 lokasi saat ini sudah mencapai 80 persen.
Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Yusmada Faisal mengatakan, dalam Gerebek Lumpur tersebut diker
ahkan 408 personel di lima wilayah kota dengan mengerahkan 46 alat berat berjenis ekskavator amphibi dan 124 dump truck yang akan terus ditambah jumlahnya untuk percepatan."Volume kerukan di 82 lokasi itu bervariasi disesuaikan dengan kapasitas daya tampungnya masing-masing," ujarnya, Senin (18/10).
Yusmada menjelaskan, selain untuk pemeliharaan, pengerukan bertujuan menambah daya tampung sekaligus memperlancar aliran air agar dapat mencegah potensi terjadinya genangan terutama saat terjadi hujan deras.
"Gerebek Lumpur sudah dimulai sejak Maret 2021 dan makin masif dengan meningkatkan jumlah alat berat mulai 30 September sampai Desember 2021," tandasnya.
Untuk diketahui, berikut beberapa lokasi Gerebek Lumpur dengan skala besar di Jakarta;
1. Pengerukan lumpur di Waduk Munjul dengan rencana hasil volume kerukan sebanyak 163.164 meter kubik dengan luas basah waduk 51.962 meter persegi
2. Pengerukan lumpur di Kali Mookevart sedalam satu meter dengan panjang 4,4 kilometer dan volume kerukan sebanyak 154.000 meter kubik
4. Pengerukan lumpur di Kali Krukut Segmen Jalan Bendungan Hilir-Menara Batavia panjang 670 meter dengan hasil kerukan sebanyak 12.060 meter kubik
5. Pengerukan Kali Sunter, Jakarta Utara di segmen Pompa Rawa Badak sepanjang 495 meter dan segmen Artha Gading sepanjang 210 meter. Adapun target volume kerukan lumpur di kedua lokasi itu sebanyak 26.000 meter kubik.