Kamis, 23 September 2021 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 1441
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Jakarta Public Policy Center Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi DKI Jakarta berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan dan BLUD Jakarta Smart City mengadakan webinar bertema ‘JAKI dan Sistem Informasi Covid-19’ pada Kamis (23/9).
Webinar ini dihadiri oleh Perwakilan BPSDM Kemendagri dan Regional Bandung, Bukittinggi, Makassar, dan Yogyakarta; OPD/UKPD di lingkungan Pemprov DKI Jakarta dan daerah lain; Tim Penggerak PKK Provinsi DKI Jakarta; instansi-instansi di sektor kesehatan (IRSJAM, PERSI, ARSSI, dan ARSADA); dan Kader Dasawisma Provinsi DKI Jakarta.
Kepala Jakarta Public Policy Center BPSDM DKI Jakarta, Achmad Zein mengatakan, webinar JAKI dan Sistem Informasi Covid-19 ini bertujuan mengakomodir sharing experience dan diskusi yang nantinya dapat memberikan masukan dan pembelajaran komprehensif terkait sistem informasi COVID-19 terintegrasi melalui platform JAKI.
"Selain itu tujuan webinar ini untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang kolaborasi Pemprov DKI Jakarta dalam penanganan COVID-19 yang dapat juga diadopsi oleh masyarakat umum dan pemerintah daerah lain," ujar Zein.
Webinar tersebut menghadirkan narasumber atau pemateri yakni, Kepala Seksi Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Verry Adrian; Kepala BLUD Jakarta Smart City, Yudhistira Nugraha; dan Ketua Umum Forum CSR DKI Jakarta, Mahir Bayasut.
Pada kesempatan itu, Verry membawakan materi tentang Kolaborasi Digital dalam Penanganan COVID-19 di Jakarta, Strategi Kolaborasi, Konsep Umum Penyajian Informasi COVID-19, Produk Kolaborasi COVID-19, Produk Layanan COVID-19, Konsep Sistem Informasi Kesehatan (SIK) Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dan Produk Kolaborasi Manajemen Data dan Sistem Informasi.
Verry menilai, proses digitalisasi adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari dan ditunda-tunda, tapi keniscayaan yang harus dilakukan dan sebagai perangkat Pemprov DKI Jakarta harus bersama bahu-membahu mendukung dan mewujudkan proses digitalisasi melalui integrasi berbagai macam sistem.
Verry menjelaskan, ke depan bukan cuma data COVID-19 yang terintegrasi dengan JAKI, tetapi semua data kesehatan. Itu sebabnya Dinas Kesehatan DKI Jakarta membangun Konsep Sistem Informasi Kesehatan (SIK) Dinas Kesehatan dengan berharap dapat dibagi pakai untuk di level pemangku kebijakan, akademisi, bahkan masyarakat yang ingin mendapatkan data-data kesehatan secara langsung.
"Jangan pernah berpikir untuk dapat mengerjakan semuanya sendirian, itu adalah konsep kolaborasi. Kita harus memanfaatkan dan memberdayakan semua pihak agar dapat mewujudkan sebuah tujuan yang punya dampak dan manfaat besar untuk warga DKI Jakarta," kata Verry.
Sementara itu, Yudhistira menyampaikan materi Digitalisasi Layanan Publik Melalui JAKI : Sistem Informasi Covid-19. Dikatakan Yudhistira, fitur-fitur yang ada di JAKI tidak hanya dikembangkan oleh Jakarta Smart City, tapi juga hasil kolaborasi dengan berbagai pihak.
Fitur Jakarta Tanggap COVID-19 merupakan fitur utama pengendalian COVID-19 di aplikasi JAKI yang berisi berbagai data, informasi, dan fitur pendukung dalam menghadapi pandemi. Berbagai fitur Jakarta Tanggap COVID-19 di antaranya Vaksinasi COVID-19, Ketersediaan Tempat Tidur Rumah Sakit, Tes Mandiri Melalui JakCLM, Contact Tracing, Data Pemantauan, dan sebagainya.
"Fitur lainnya ada Peta Persebaran Kasus COVID-19, Informasi Statistik Covid-19 Berbasis Wilayah, Peta Informasi Vaksinasi Berbasis Kelurahan, JakAmbulans. Fitur-fitur ini selalu update tiap hari baik itu di website maupun fitur di aplikasi JAKI. Ini dikembangkan secara kolaborasi dengan berbagai pihak," urai Yudhistira.
Pandemi COVID-19 telah mengubah banyak hal dan berbagai tatanan masyarakat yang ada. Beradaptasi dengan kondisi baru atau new normal, masyarakat beralih ke teknologi digital dalam penyelenggaraan urusan maupun pekerjaan.
Peran transformasi digital menjadi salah satu kunci utama dalam melaksanakan pekerjaan pelayanan masyarakat bahkan segala urusan sehari-hari. Maka itu, Pemprov DKI Jakarta juga mengembangkan platform JAKI, super apps yang dikembangkan pemerintah untuk memenuhi beragam kebutuhan warga DKI.
“Inovasi JAKI ini merupakan inovasi yang dikembangkan dengan konsep Citizen-Designed Services dan diharap
kan bisa menyelesaikan permasalahan perkotaan, serta memberikan efektivitas dalam hal pelaporan kemudian kemudahan ke masyarakat, tentunya JAKI sebagai Collaborative Ecosystem platform bisa direplikasi di kota-kota lain," tandas Yudhistira.