Senin, 12 April 2021 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Toni Riyanto 1646
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta berkolaborasi dengan TP PKK DKI Jakarta mengadakan webinar bincang santai yang mengangkat tema "Daging Kerbau dan Daging Sapi Beku Sebagai Alternatif Bahan Olahan Daging Menjelang Ramadan dan Idul Fitri".
Bincang santai yang diikuti oleh mayoritas kader PKK ini mengundang narasumber Dosen Kesehatan Masyarakat Veteriner Universitas Gadjah Mada (UGM), Widagdo Sri Nugroho dan Direktur Utama PD Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman.
Adapun materi yang diberikan secara umum adalah cara mengolah daging sapi dan kerbau beku menjadi menu yang sehat, bergizi, dan seimbang.
Wakil Ketua II TP PKK Provinsi DKI Jakarta, Komariah Marullah mengatakan, daging sapi dan kerbau beku jika diolah rasa dan gizinya sama dengan yang segar.
Bincang santai ini diharapkan dapat mengedukasi para kader PKK DKI Jakarta dalam memberikan alternatif atau pilihan menu makanan yang menggugah selera untuk berbuka puasa atau menu saat Idul Fitri.
"Salah satu asupan yang penting berasal protein hewani. Melalui pengetahuan nilai gizi dan menu makanan yang dapat diolah dari daging sapi atau kerbau kita dapat memenuhi asupan gizi keluarga kita," ujarnya, Senin (12/4).
Komariah mengapresiasi kerja sama dengan Dinas KPKP DKI Jakarta, UGM, dan PD Dharma Jaya dalam mengedukasi kader PKK dalam menyediakan produk pangan asal hewan yang aman, sehat, utuh dan halal sebagai sumber hewani bagi pertumbuhan anak dan menjaga kesehatan keluarga.
"Dalam pandemi COVID-19 ini kita harus punya stamina keluarga yang bagus, salah satunya adalah dengan memberikan asupan protein hewani kepada keluarga," ungkapnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan, bincang santai ini bertujuan memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada masyarakat, khususnya kader PKK bahwa daging sapi dan kerbau yang dibekukan tidak kalah mutu dan kualitasnya terjamin.
"Sebanyak 60 persen konsumen menyukai hot meat atau daging panas yang begitu potong dijual itu yang mereka sukai. Ini salah satu peran
untuk menyampaikan komunikasi informasi dan edukasi bahwa daging beku tidak kalah kualitasnya dengan daging segar," terangnya.Ia menambahkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menjamin daging dan sembilan pangan pokok aman secara stok, kualitas dan mutu. Untuk itu, Eli mengimbau masyarakat untuk tidak panic buying.
"Selain ketersediaan aman, Dinas KPKP juga melakukan pemantauan dan pengawasan untuk mengantisipasi lonjakan harga," tandasnya.