Senin, 16 Maret 2015 Reporter: Nurito Editor: Agustian Anas 4761
(Foto: Nurito)
Sampah masih menjadi persoalan serius yang dihadapi Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Bagaimana tidak, wilayah yang dihuni 228.536 jiwa itu hingga kini belum memiliki Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS). Akibatnya, tak jarang tumpukan sampah terlihat di pemukiman warga dan pinggir jalan.
Camat Cipayung, Iin Mutmainah, mengatakan, pihaknya sudah berupaya membebaskan lahan untuk dijadikan TPS. Namun rencana tersebut tak kunjung terealisasi karena terkendala masalah surat kepemilikan tanah dan harga yang diminta warga terlalu tinggi.
"Dulu, kita punya rencana membebaskan lahan seluas seluas 2.000 meter persegi di RT 02/04 Setu. Namun rencana itu gagal karena terkendala persoalan surat kepemilikan tanah," ujar Iin Mutmainah, Senin (16/3).
Saat ini, lanjut Iin, pihaknya sedang berupaya membebaskan lahan seluas 2.000 meter persegi di kawasan Ceger, tepatnya di Jl Bina Marga. Namun pemiliknya meminta ganti rugi di atas Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). "Kita masih melakukan pendekatan agar pemilik lahan bersedia dibayar sesuai NJOP," katanya.
Karena tidak ada TPS, pihaknya meminta Suku Dinas Kebersihan agar menyiapkan TPS Mobile. Sampah yang dihasilkan warga diangkut menggunakan gerobak maupun mobil bak kecil menuju truk sampah yang standby di Jalan Raya Mabes Hankam, di samping Tol JORR kawasan Ceger.