Jumat, 22 Januari 2021 Reporter: Suparni Editor: Budhy Tristanto 1504
(Foto: Suparni)
Aktivitas operasi pencarian dan penyelamatan korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Posko Kemanusiaan Pulau Lancang, Jumat (22/1), secara resmi ditutup Bupati Kepulauan Seribu, Junaedi.
Penutupan Posko Kemanusiaan ini dilakukan dengan apel bersama yang dihadiri seluruh instansi dan unsur terkait di halaman sekolah SMP Negeri 288 Jakarta, Pulau Lancang, Kelurahan Pulau Pari, Kepulauan Seribu Utara.
Menurut Junaedi, Posko Kemanusiaan yang terdiri dari dapur umum, pos kesehatan, posko PMI dan pusat koordinasi antar instansi ini mulai difungsikan saat terjadi kecelakaan pesawat Sriwijaya Air, 9 Januari 2021 lalu.
"Hari ini resmi kita tutup, setelah beroperasi selama 14 hari untuk bantuan pencarian dan penyelamatan korban," ujar Junaedi.
Setelah ditutup, jelas Junaedi, posko ini akan kembali digunakan sebagai posko tanggap bencana Kelurahan Pulau Pari.
Lebih lanjut, posko ini telah banyak membantu relawan maupun petugas yang sedang aktif melakukan pencarian dan penyelamatan korban kecelakaan pesawat, baik untuk ketersediaan makanan dan minuman juga sebagai pusat koordinasi seluruh instansi terkait pencarian korban.
"Dengan ditutupnya posko kemanusiaan, posko akan kembali difungsikan sebagai posko bencana untuk antisipasi bencana yang terjadi di Kepulauan Seribu," terangnya.
Hilda (45), salah satu perwakilan keluarga ahli waris korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air, mengucapkan rasa terimakasih atas perhatian dan kepedulian Pemkab Kepulauan Seribu dan seluruh pihak yang terlibat dalam aksi kemanusiaan ini.
"Terima kasih kepada jajaran Pemkab Kepulauan Seribu. Semoga amal baik ini dicatat oleh Tuhan Yang Maha Esa," tukasnya.