Selasa, 03 Maret 2015 Reporter: Folmer Editor: Dunih 6028
(Foto: doc)
PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menandatangani kontrak bersama Sumitomo Corporation selaku pemenang tender paket CP-108 berupa rolling stock (pengadaan kereta). Penandatangan kontrak dilakukan oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta, Dono Boestami, dengan Naoki Hidaka, Representative Director dari Sumitomo Corporation serta dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama di Balaikota.
Paket CP-108 merupakan tahap finishing untuk pengadaan kereta. Sumitomo Corporation terpilih sebagai pemenang tender rolling stock untuk memasok 96 unit kereta pada MRT fase I.
Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pembelian kereta dari perusahaan asal Jepang yang dilakukan oleh PT MRT Jakarta sudah tepat. Sebab, Jepang telah teruji dalam pengembangan dan produksi kereta api.
"Saya bukan fanatik sama produk Jepang. Tapi, saya suka sama produk yang teruji puluhan, bahkan ratusan tahun. Saya tidak mau pertaruhkan, apalagi yang coba-coba. Kita mau Jakarta dapat yang terbaik," kata Basuki, Selasa (3/3).
Ia mengatakan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI harus dialokasikan secara seksama untuk produk berkualitas agar tidak menimbulkan biaya lagi karena kualitas barang yang rendah. Bahkan, Basuki berpandangan lebih baik membeli produk terbaik dengan harga mahal daripada produk murah namun mudah rusak.
Ia pun berharap pembangunan proyek MRT dapat rampung pada tahun 2018 mendatang.
”Semakin cepat selesai, semakin cepat pula masyarakat menggunakan transportasi MRT,” harapnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT MRT Jakarta, Dono Boestami menjelaskan, kereta api dari Sumitomo Corporation akan menggunakan sistem Automatic Train Operation (ATO).
Dengan sistem ATO ini, seorang masinis hanya bertugas menekan tombol buka tutup pintu, dan menekan tombol start saat akan menjalankan kereta.
"Ini merupakan teknologi terbaru yang ada di dunia. Kita ketahui Jepang memang salah satu (negara) yang terdepan dalam teknologi," jelasnya.
Sekadar diketahui besaran nilai kontrak untuk paket pengadaan kereta adalah sebesar 10,9 miliar yen, atau setara Rp 145 miliar.
Nantinya Sumitomo mendatangkan 16 rangkaian kereta dari Jepang. Satu rangkaian kereta terdiri dari enam kereta. Spesifikasi kereta menggunakan standar Strasya (Standart Urban Railway System for Asia).
"Dalam sekali perjalanan, satu rangkaian kereta dapat mengangkut 1950 penumpang. Dalam seharinya ditargetkan dapat mengangkut 173.000 penumpang," tambahnya.