Jumat, 11 Desember 2020 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Toni Riyanto 3478
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta meluncurkan Sistem Informasi Pemantauan Kinerja Lalu Lintas (SIPKLL) berbasis web. Warga, khususnya pengendara dapat dengan mudah mengakses dan mengetahui kondisi arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan di Jakarta secara real time cukup melalui ponsel pintar (smartphone) atau personal computer (PC).
Untuk memanfaatkan SIPKLL ini masyarakat cukup mengakses situs roadmonitor.revolusi-it.com. Kemudian, mencantumkan nama pengguna (username) 'user' dengan kata kunci (password) yaitu 'user'. Jika masyarakat mengalami kesulitan dalam mengakses situs ini bisa menghubungi call center di 021-3844022.
SIPKLL ini juga menyajikan data kecepatan, volume, dan kepadatan lalu lintas masing-masing ruas jalan. Menariknya, SIPKLL juga memiliki fitur yang terkoneksi dengan closed circuit television (CCTV) atau kamera pemantau di banyak ruas jalan. Sehingga, pengendara bisa melihat kondisi lalu lintas dan mencari jalan atau rute alternatif apabila menemukan titik kemacetan.
Kepala Unit Pengelola Sistem Pengendalian Lalu Lintas (UP SPLL) Dishub DKI Jakarta, Emanuel Kristanto mengatakan, untuk sementara SIPKLL ini sudah terkoneksi dengan 42 titik CCTV yang ada di 21 lokasi ruas jalan.
"Total kita punya 207 titik CCTV, ke depan pengintegrasian atau pengembangannya terus kita maksimalkan di sistem dengan infrastruktur yang memadai melalui penambahan server dan
storage . Inputnya cepat tapi belum semuanya bisa direkam karena keterbatasan storage dan server," ujarnya, Jumat (11/12).Emanuel menjelaskan, SIPKLL dapat membantu internal Dishub DKI Jakarta untuk memperoleh data kecepatan, volume, dan kepadatan lalu lintas secara efisien dan efektif.
"Selama ini, untuk memperoleh data kecepatan dan kepadatan lalu lintas bisa delapan sampai sepuluh jam. Tapi, dengan SIPKLL ini dilakukan dengan menyimplifikasi prosedur perolehan data tersebut karena dilakukan langsung secara real time," terangnya.
Selain itu, sambungnya, sistem ini memungkinkan langkah antisipatif permasalahan di lapangan dengan cepat dan tepat.
"Sistem ini juga bisa dijadikan untuk pengambilan keputusan dan kebijakan yang berkaitan dengan lalu lintas atau transportasi. Contohnya, apakah kondisi ganjil genap sudah bisa diterapkan kembali? Fluktuasi arus seperti apa? Bisa mengacu kepada data-data ini," urainya.
Menurutnya, SIPKLL mengombinasikan Google Cloud System dari pengguna smartphone dan Google Map, kemudian diintegrasikan kepada CCTV yang sudah diolah melalui video processor.
"SIKPLL ini memanfaatkan pengguna smartphone yang berkendara serta berkeliling Jakarta, sehingga kita tahu data kecepatan, volume, dan kepadatan lalu lintas di ruas jalan. Kita koneksikan lagi dengan fasilitas yang kita miliki seperti CCTV di jalan-jalan yang sudah kita pasang video processor-nya menggunakan teknologi artificial intelligence," tandasnya.