Senin, 16 November 2020 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Rio Sandiputra 2000
(Foto: doc)
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) DKI Jakarta membuka pengajuan Dana Hibah Pariwisata dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahap 2.
Plt Kepala Dinas Parekraf DKI Jakarta, Gumilar Ekalaya mengatakan, hibah ini merupakan stimulus yang diberikan kepada pelaku usaha hotel dan restoran, agar para pemilik usaha dapat tetap bertahan dalam situasi keterpurukan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Gumi menuturkan, dana hibah diperuntukan untuk biaya operasional usaha dan tidak diperbolehkan untuk keperluan pribadi. "Penggunaan dana hibah sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengusaha. Dan pengusaha wajib melaporkan seluruh penggunaan dana Dinas Parekraf DKI Jakarta dengan melaporkan bukti-bukti," ungkap Gumi, Senin (16/11).
Gumi menjelaskan, jumlah pendaftar dana hibah pariwisata tahap 1 dan 2 sebanyak 1.030 usaha dengan rincian, 50 hotel non bintang, 285 hotel bintang, dan 715 restoran.
"Yang daftar pada tahap 1 lebih dari 500 usaha dan masih harus diverifikasi lagi. Saat ini sambil menunggu pendaftaran yang masuk tahap 2, kita lakukan verifikasi data yang sudah masuk sebelumnya.
Tidak ada perbedaan yang masuk tahap 1 dan tahap 2 ," terangnya.Menurutnya, batas pendaftaran dana hibah pariwisata tahap 2 sampai tanggal 23 November 2020. Industri pariwisata hotel dan restoran bisa mengajukan permohonan secara daring di http://jakarta-tourism.go.id/visit/hibah.
Persyaratan wajib yakni memiliki TDUP yang diterbitkan oleh PTSP/OSS dan masih berlaku atau berlaku efektif, bukti setor pajak tahun 2019, surat pernyataan masih beroperasi sampai saat ini, dan domisili usaha pariwisata berada di Jakarta.
Gumi menambahkan, besaran dana hibah nantinya dihitung secara proporsional berdasarkan jumlah pembayaran pajak usahanya masing-masing.
"Bagi yang disetujui agar menyerahkan pakta integritas, surat pernyataan pertanggungjawaban mutlak di atas materai, surat peruntukan penggunaan dana hibah," tandas Gumi.