Minggu, 13 September 2020 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Rio Sandiputra 2024
(Foto: doc)
Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta memastikan ketersediaan pangan di Jakarta saat Pembatasan Sosial Berskala Sosial (PSBB) tahap II aman.
Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Darjamuni mengatakan, berdasarkan pantauan di pasar dan laporan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi DKI Jakarta semua komoditas tersedia di semua pasar eceran.
"Masyarakat tidak perlu panik menyikapi rencana PSBB tahap II karena Pemprov DKI Jakarta telah dan akan terus menyiapkan ketersediaan pangan di Jakarta," ungkap Darjamuni, Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Minggu (13/9).
Secara rinci, ketersediaan atau stok beras di Bulog, Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), dan PT Food Station saat ini 193.807,089 ton. Jumlah ini belum termasuk data yang ada di toko swalayan, pasar tradisional, dan distributor.
"Kebutuhan beras satu bulan ke depan sebanyak 85.246 ton, dan saat ini bansos pemerintah juga masih jalan. Artinya, ketersediaan beras aman," ucapnya.
Selain itu, ketersediaan gula pasir di Bulog, PT Food Station, dan distributor terdata sebanyak 28.061 ton. Jumlah ini belum termasuk yang ada di swalayan dan pasar tradisional. "Kebutuhan gula sebulan kedepan 4.852 ton," katanya.
Sementera itu, stok daging sapi dan kerbau di importir, PD Dharma Jaya dan Bulog total sebanyak 9.981,655 ton, itu belum termasuk yang ada di toko swalayan dan pasar tradisional. "Kebutuhan daging satu bulan ke depan 6.918 ton," terangnya.
Sedangkan ketersediaan minyak goreng di distributor, PT Food Station dan Bulog sebanyak 10.239, 958 ton, belum termasuk yang ada di swalayan dan pasar tradisional yang ketersediaannya masih banyak. "Kebutuhan minyak goreng satu bulan ke depan 8.200 ton, artinya masih aman," tutur Darjamuni.
Stok pangan tersebut akan terus bertambah untuk pemenuhan kebutuhan bulan berikutnya sesuai dengan rencana bisnis para pelaku usaha pangan.
Sementara, untuk komoditas yang tidak dapat distok lama seperti telur, bawang merah, cabai berdasarkan pantauan dan monev dengan para pelaku usaha hingga Desember 2020 masih terpenuhi untuk kebutuhan Jakarta. Karena daerah pemasok masih panen dan pasokan ke Jakarta tetap lancar.
"Pertemuan terakhir antar OPD saat rapat koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DKI Jakarta pangan DKI Jakarta aman. Peran kepolisian sangat diperlukan terkait dengan pengawalan dan prioritas angkutan pangan saat PSBB diterapkan," tandas Darjamuni.