Selasa, 08 September 2020 Reporter: Rezki Apriliya Iskandar Editor: Andry 1939
(Foto: doc)
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memberikan arahan melalui video conference kepada 1.174 tenaga profesional kesehatan penanggulangan COVID-19 di wilayah DKI Jakarta di ruang Pola, Balai Kota, Selasa (8/9).
Anies bersyukur DKI Jakarta mendapatkan dukungan tambahan tenaga profesional kesehatan baru untuk menjaga keselamatan warga Jakarta dari pandemi COVID-19 sampai akhir 2020.
"Anda bergabung dengan sukarela, keinginan sendiri, kemauan anda. Anda memilih untuk mengambil risiko. Pada saat terjadi kasus COVID-19, kantor-kantor itu dikosongkan. Tempat-tempat pertemuan yang di situ ada kasus COVID-19 dikosongkan untuk mengurangi risiko penularan karena risikonya selalu ada dan rumah sakit dimana di situ ada pasien yang dirawat COVID-19, di situ pusat risiko penularan. Ketika Anda memilih secara sukarela profesional, mengurusi pasien COVID-19, Anda memilih untuk berada di medan pertempuran penuh risiko. Atas nama pemerintah, saya sampaikan terima kasih dan apresiasi kepada teman-teman semua," ujar Anies seperti dikutip dari Siaran Pers PPID Provinsi
DKI Jakarta, Selasa (8/9).Anies menyebut tenaga profesional kesehatan penanggulangan COVID-19 merupakan pejuang yang dibesarkan dengan nilai-nilai kepedulian dan kemanusiaan karena jasanya menyelamatkan nyawa sesama.
Anies menggarisbawahi bahwa sebesar apa pun rupiah yang diberikan negara, tidak akan pernah bisa menyamai nilai kebaikan yang diberikan tenaga profesional kesehatan penanggulangan COVID-19 selama mengabdi di rumah sakit, puskesmas, maupun laboratorium.
"Kita semua menyadari bahwa perjalanan pengendalian COVID-19 ini masih panjang. Karena itu jaga stamina fisik, stamina moril, stamina mental, dan stamina intelektual. Bayangkan pada saat wabah ini telah selesai, pada saat itu Anda akan pulang ke tempat anda masing-masing. Kita semua akan kembali pada kegiatan-kegiatan kita yang lain. Pada saat itu, Anda akan menengok ke belakang dan menjadikan kisah perjuangan ini sebagai peristiwa dimana Anda mengabdi untuk kemanusiaan atas pilihan sadar, atas kesukarelaan yang ada pada diri Anda," ungkap Anies.
Anies kemudian menceritakan kisah Tjipto Mangunkusumo yang turun langsung mengentaskan wabah PES di Malang pada tahun 1911. Ketika orang lain menjauhi wabah, Tjipto memutuskan untuk berangkat ke tempat penuh risiko tersebut. Nama Tjipto kemudian diabadikan menjadi rumah sakit di Jakarta dan dikenal sebagai salah satu pahlawan nasional.
"Itulah yang saya sebutkan tadi mengapa Anda meneruskan tradisi pejuang dan ibu kita masih terus melahirkan pejuang. Tjipto-Tjipto baru saat ini bermunculan pada saat kita menghadapi wabah sebagaimana pada waktu itu kita menghadapi wabah. Semoga Allah SWT selalu membimbing teman-teman semua dalam menjalankan amanat yang mulia ini. Semoga kesehatan selalu berada pada teman-teman semua dan insya Allah apa yang dikerjakan selalu didekatkan dengan ikhlas dan selalu mendapatkan ridha dari Allah SWT Selamat bertugas. Selamat berkarya. Jaga keselamatan," tutup Anies.