Selasa, 08 September 2020 Reporter: Wuri Setyaningsih Editor: Erikyanri Maulana 2004
(Foto: Istimewa)
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi
DKI Jakarta mendukung penuh event Indonesia Investment Day (IID) 2020 yang digelar Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Singapura, Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) Singapura dan Kantor Perwakilan BI di Singapura. Event IID tahun ini merupakan penyelenggaraan yang ketiga kalinya dan diselenggarakan secara virtual merespons kondisi pandemi COVID-19 di berbagai belahan dunia.IID 2020 untuk Provinsi DKI Jakarta diselenggarakan pada tanggal 8-9 September 2020 yang terdiri dari sesi Webinar dan One-on-one Meeting. Proyek-proyek yang ditawarkan dalam event ini adalah MRT North-South/East-West line, LRT Jakarta, Transit Oriented Developments, Intermediate Treatment Facility – Jakarta Waste to Energy dan Jakarta Industrial Estate Pulogadung.
"Diharapkan penyelenggaraan event IID mampu mendorong peningkatan investasi dan aktivitas perekonomian di DKI Jakarta," ujar Hamid Ponco Wibowo, Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta, Selasa (8/9).
Dikatakan Ponco, mengikuti event IID 2020 merupakan salah satu upaya meningkatkan investasi di Jakarta. Terlebih, upaya-upaya nyata perlu terus dilakukan secara berkesinambungan di mana kondisi pandemi COVID-19 yang dihadapi saat ini menjadi dorongan yang kuat untuk terus meningkatkan investasi.
Dukungan kegiatan investasi di Jakarta juga terus diberikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui berbagai kebijakan yang dikeluarkan antara lain, kemudahan perizinan untuk berbisnis maupun kesigapan dalam menangani permasalahan investasi.
Sebab saat ini, pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta triwulan II 2020 menurut catatan dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta mengalami kontraksi yang cukup dalam sebagai dampak pandemi COVID-19. Ekonomi DKI Jakarta pada triwulan ini terkontraksi sebesar -8,22% (yoy), menurun tajam dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang masih tumbuh positif sebesar 5,06% (yoy).
Perkembangan ini tidak terlepas dari pengaruh melemahnya ekonomi global sejalan dengan pandemi COVID-19 dan menurunnya aktivitas ekonomi domestik sebagai dampak kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penyebaran pandemi COVID-19.
"Kontraksi pertumbuhan terjadi pada seluruh komponen pengeluaran PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) DKI Jakarta dengan kontribusi penurunan terdalam bersumber dari pengeluaran investasi (pembentukan modal tetap bruto) dan konsumsi rumah tangga," katanya.
Menurutnya, selain karena dampak perekonomian global juga, hal ini dikarenakan penerapan PSBB mengakibatkan durasi jam kerja yang lebih pendek dan berkurangnya jumlah pekerja lapangan sebagai akibat keharusan untuk menjaga jarak sesuai dengan protokol kesehatan.
"Kontraksi investasi lebih dalam tertahan dari investasi yang berasal dari PMA dan PMDN di Jakarta yang mencapai Rp 30,1 triliun. Nilai investasi PMA dan PMDN Jakarta ini merupakan yang tertinggi secara nasional. Investasi berkontribusi signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Jakarta dengan pangsa mencapai 34 persen dari PDRB," tandas Ponco.
Sebelumnya, Virtual Grand Launching IID ke-3 telah dilakukan pada tanggal 22 Juli 2020 yang kemudian dilanjutkan dengan rangkaian kegiatan promosi di berbagai daerah Provinsi yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatra Utara, Sulawesi Utara, DKI Jakarta, Bandar Lampung, Nusa Tenggara Barat, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, dan Sulawesi Selatan.
Penyelenggaraan IID di daerah melibatkan pemerintah provinsi, Kantor Perwakilan Bank Indonesia, pemilik proyek investasi dan investor-investor mancanegara yang tertarik untuk berinvestasi di wilayah Indonesia.