Senin, 16 Februari 2015 Reporter: Andry Editor: Erikyanri Maulana 25250
(Foto: doc)
Pengerjaan fisik proyek jalan layang bus Transjakarta koridor XIII rute Ciledug - Blok M - Jl Tendean siap dikerjakan. Pembangunan jalan layang sepanjang 9,4 kilometer dengan lebar 9 meter yang dibangun dua lajur tersebut akan dibagi menjadi delapan segmen.
Kepala Bidang Simpang dan Jalan Tak Sebidang, Dinas Binamarga DKI Jakarta, Heru Suwondo mengatakan, proyek jalan layang bus Transjakarta Koridor XIII telah selesai dilelang di Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang dan Jasa DKI. Pembangunan jalan layang tersebut nantinya dibagi delapan segmen atau paket kegiatan yang akan dikerjakan delapan kontraktor.
"Yang paling ujung Timur itu ada paket Tendean dikerjakan PT Adhi Karya, paket Santa itu PT Yasa Patrisia Perkasa, paket Trunojoyo itu PT Jaya Konstruksi, paket Taman Puring dikerjakan PT Hutama Karya, paket Kebayoran Lama itu PT PP (Pembangunan Perumahan)," ujar Heru saat dihubungi, Senin (16/2).
Ia meneruskan, paket Kostrad akan dikerjakan PT Istaka Karya CO bersama dengan PT Agra Budi. Kemudian paket Ciledug dikerjakan PT Waskita Karya. Lelang proyek jalan layang bus Transjakarta yang belum selesai sampai saat ini yakni paket Seskoal.
"Paket Seskoal itu belum ada pemenangnya. Jadi kemarin ada kendala, akhirnya sama ULP diresubmit ulang," katanya.
Heru mengungkapkan, kontrak kerja yang didesain Pemprov DKI dalam proyek jalan layang bus Transjakarta ini menggunakan sistem rancang bangun. Di mana kontraktor pemenang lelang merancang sendiri desain sesuai dengan ketentuan dasar pemerintah.
Ia menambahkan, proyek jalan layang ini juga ada konsultan Manajemen Konstruksi (MK) dan konsultan supervisi yang setiap hari akan mengawasi kegiatan kontraktor di masing masing paket.
Dikatakan Heru, jalan layang bus Transjakarta ini akan dibangun dengan ketinggian bervariasi antara 18 hingga 23 meter sesuai dengan letak dan tata ruang kondisi ruas jalan di bawahnya. Jalan layang tersebut dibangun dengan tujuan dapat membuat warga yang selama ini menggunakan kendaraan pribadi beralih ke bus Transjakarta.
"Jalan layang ini nantinya juga terintegrasi dengan Mass Rapid Transit (MRT). Misalnya di Jl Sisingamangaraja itu nanti ada halte yang bisa terintegrasi dengan MRT," ucapnya.
Heru mengutarakan, proyek jalan layang ini akan dibangun dari Timur menuju Barat sepanjang 9,4 kilometer dengan lebar 9 meter, atau membentang dari Jl Kapten Tendean, Blok M hingga Ciledug. Pagu anggaran yang disiapkan untuk proyek ini sendiri sebesar Rp 2,5 triliun dengan pengerjaan secara multi-years atau tahun jamak.
"Kita bangun dua arah, modelnya seperti Jalan Layang Non Tol (JLNT) Antasari-Blok M. Targetnya kita bangun dua tahun, atau akhir tahun 2016 sudah selesai," tandasnya.