Kamis, 15 Januari 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Erikyanri Maulana 12289
(Foto: doc)
Dinas Bina Marga DKI Jakarta optimistis pembangunan jalan layang di koridor XIII bus Transjakarta (Ciledug - Blok M) sudah bisa digunakan 2016 mendatang. Saat ini, pembangunan jalan layang tersebut memasuki tahap peneletian kontur tanah untuk membangun fondasi tiang jalan.
Kepala Seksi Simpang Tak Sebidang, Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Heru Suwondo menuturkan, selain tengah melakukan uji tanah, pihaknya juga masih menunggu desain bangunan oleh pemenang lelang. Rencananya, pengerjaan fisik akan dilakukan mulai Maret mendatang. Pembangunan jalan layang ini sendiri dilakukan secara multiyears atau tahun jamak. "Kita targetkan rampung 2016 dan sudah bisa digunakan," ujar Heru, di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (15/1).
Dalam proyek ini, sambung Heru, pihaknya berupaya meminimalisir pembebasan lahan. "Anggaran pembebasan tetap disediakan. Hanya saja kami mencoba untuk meminimalisir agar tidak terjadi pembebasan lahan yang besar," kata Heru.
Untuk penelitian kontur tanah, saat ini tengah dilakukan di Jl Kapten Pierre Tendean menuju Mampang. Anggaran pembangunan jalan layang ini mencapai Rp 2,5 triliun dengan rincian Rp 200 miliar untuk biaya konsultan perencanaan, desain awal dan konsultan manajemen. Sementara untuk pembangunan fisiknya sendiri mencapai Rp 2,3 triliun.
Jalan layang yang dibangun memiliki panjang lintasan 9,4 kilometer terbentang dari Ciledug hingga Jl Kapten Pierre Tendean dengan lebar 9 meter dan tinggi sekitar 12 hingga 20 meter.
Selain membangun jalur Transjakarta layang Ciledug-Tendean, Dinas Bina Marga juga berencana membangunan jalan layang lain yakni Tendean - Kalimalang, Manggarai - Depok dan Kampung Melayu - Pulogebang.