Jumat, 13 Februari 2015 Reporter: Andry Editor: Erikyanri Maulana 9137
(Foto: doc)
Banjir yang melanda ibu kota pada Senin (9/2) lalu rupanya tak hanya merendam sejumlah ruas jalan maupun pemukiman warga saja. Sebanyak 104 gedung sekolah mulai dari tingkat taman kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) di ibu kota juga ikut terendam banjir.
Meski begitu, kondisi banjir di sebagian besar sekolah tersebut saat ini sudah surut dan telah memulai aktivitas kegiatan belajar mengajar seperti biasa.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Arie Budhiman mengatakan, gedung TK yang terendam banjir berjumlah tiga unit, gedung SD sebanyak 47 unit, gedung SMP 10 unit, gedung SMA 27 unit, gedung SMK 16 unit dan Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) sebanyak 1 unit.
"Sebagian besar sekolah yang terendam banjir itu berada di Jakarta Timur, Jakarta Utara dan Jakarta Barat," ujar Arie, Jumat (13/2).
Arie merinci, di tingkat TK, gedung sekolah yang terendam banjir antara lain TK As Saadah dan TK Riyadus Shalihin. Sementara SD yang terendam di antaranya SDN Kwitang 01, SDN Kramat 02, SDN Kemayoran, SDN Cempaka Baru 03, SDN Kapuk Muara 01, SDN Jatinegara 10 dan SDN Kayu Putih 09 pagi.
"Tingkat SMP misalnya SMPN 10, SMPN 183, SMPN 232, SMPN 140. Kalau di tingkat SMA contohnya SMAN 27, SMAN 77, SMAN 13, SMAN 111, SMAN 7, SMSN 96, SMK Pusaka 1, SMK Diponegoro 2 dan PKBM 33 Jakarta Timur," katanya.
Ia menjelaskan, banjir yang merendam 104 gedung sekolah ini membuat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) terganggu. Bahkan, saat banjir Senin (9/2) lalu, tak sedikit sekolah yang meliburkan anak didiknya.
"Kebanyakan sekolah libur di hari pertama banjir pas Senin (9/2). Tapi besoknya sudah masuk lagi seperti SMAN 8. Ada juga siswa yang kesulitan datang ke sekolah karena akses menuju sekolah terendam," tuturnya.
Menurut Arie, selain terendam, ada juga beberapa sekolah yang dijadikan posko pengungsian. Namun, proses KBM di sekolah tersebut masih tetap terus berjalan.
"Totalnya ada lima sekolah yang menjadi tempat pengungsian warga korban banjir," ucapnya.
Ditambahkan Arie, kelima sekolah yang menjadi posko pengungsian itu terdiri dari SMAN 76 di Jalan Tipar Cakung, Jakarta Timur dan SMKN 54 di kawasan Bendungan Jago, Kemayoran, Jakarta Pusat. Lalu, SDN Bidara Cina 03 pagi, SDN Kampung Melayu 01 Pagi dan SDN Kampung Melayu 02 Petang di Jakarta Timur.
"Kegiatan belajar di lima sekolah itu tetap berjalan dan tidak terganggu sama sekali," ucapnya.