Jumat, 13 Februari 2015 Reporter: Nurito Editor: Lopi Kasim 9252
(Foto: doc)
Harga gas elpiji tiga kilogram (kg) di Jakarta Timur mengalami kenaikan. Di tingkat pengecer, harga saat ini Rp 20-21 ribu per tabung. Sebelumnya hanya Rp 15 ribu hingga Rp 16.500.
Tahira (30), warga Ciracas menuturkan, sudah sepekan harga gas tersebut naik. Ia berharap unit terkait segera melakukan pengawasan. "Minggu lalu harganya Rp 15 ribuan, sekarang sudah Rp 20-21 ribuan. Kalau mau dapat harga Rp 19 ribu, harus ke pangkalan, tapi lokasinya jauh," katanya, Jumat (13/2).
Petugas pengawas lapangan energi Sudin Perindustrian dan Energi Jakarta Timur, Suryadi, mengatakan, sesuai surat edaran Hiswana Migas, harga gas elpiji 3 kg di tingkat agen Rp 14.500 per tabung dan di tingkat pangkalan Rp 16 ribu. Namun, di Kepulauan Seribu, harga gas elpiji 3 kg di pangkalan lebih tinggi dibanding harga di daratan, di Kepulauan Seribu Selatan Rp 18.500 dan Kepulauan Seribu Utara Rp 19.500.
”Setiap agen gas elpiji 3 kg diwajibkan menyalurkan lewat pangkalan resmi yang terdaftar pada simolek (terdata di PT Pertamina),” ujar Suryadi.
Kasudin Perindustrian dan Energi Jakarta Timur, Tuti Kurnia, mengatakan, akan mengerahkan petugas pengawas ke lapangan guna memantau harga gas elpiji tersebut. Diakui Tuti, sesuai Pergub DKI nomor 04/2015 tentang harga eceran tertinggi (HET) elpiji 3 kg di tingkat pangkalan sejak 1 Februari lalu harga gas elpiji 3 kilogram telah naik.
“
Namun jika warga menemukan kenaikan harga yang tak wajar, dapat mengadukan hal tersebut melalui website: sdpe.jaktimkota.net . Petugas nantinya akan langsung menindak lanjuti pengaduan masyarakat itu. Kalau ada pelanggaran tentu akan kami proses dan tindak tegas,” ujar Tuti Kurnia.