Rabu, 26 Agustus 2020 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Rio Sandiputra 3253
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Para Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Lingkungan Hidup Kecamatan mendapat pengarahan mengenai Biokonversi Black Soldier Fly (BSF) atau Maggot untuk mereduksi sebagian sampah di DKI Jakarta.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih mengatakan, kapasitas TPST Bantargebang kondisinya sudah hampir penuh karena sudah lebih dari 30 tahun beroperasi.
"Secara faktual TPST Bantargerbang akan penuh dan Dinas LH diminta untuk mewujudkan pengurangan jumlah sampah tersebut," ujar Andono, Rabu (26/8).
Andono menjelaskan, Dinas Lingkungan Hidup sudah memulai mengimplementasikan pengurangan sampah organik dengan teknik Biokonversi Black Soldier Fly (BSF) atau Maggot.
Menurutnya, jumlah sampah rumah tangga mencapai 60 persen, dan 53 persen diantaranya adalah sampah organik. Selain itu, sumber sampah dari pasar 7,68 persen dengan komposisi sampah organik 80 persen.
“Maka itu
Biokonversi Black Soldier Fly atau BSF sangat bagus untuk diterapkan di DKI Jakarta ," kata Andono.Andono menuturkan, Kantor Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta sudah menerapkan budidaya Maggot yang bisa menghabiskan 250 kilogram sampah organik per hari.
“Bayangkan kalau punya ribuan titik. Akan ada banyak potensi sampah yang dapat dikurangi,” ungkap Andono
Praktiknya, BSF dijadikan sebagai penelitian di luar negeri, salah satunya di Nation University of Singapore Lab melakukan pengembangan Maggot secara serius untuk mereduksi sampah makanan. Kemudian penelitian di Universitas Wageningen Belanda meneliti pengembangan produksi minyak goreng dari Maggot.
“Harapannya dengan adanya biokonversi Black Soldier Fly (BSF)/ Maggot, sampah yang masuk ke TPST Bantargebang dapat berkurang dan bisa menyelesaikan masalah sampah organik,” tandas Andono.
Pengarahan yang berlangsung 25 sampai 27 Agustus 2020 ini dilaksanakan bergilir dengan menerapkan protokol pencegahan penularan Covid-19.