Minggu, 08 Februari 2015 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 3698
(Foto: Folmer)
Pemuda Muhammadiyah bersama Indonesian Corrupction Watch (ICW) mendeklarasikan Gerakan 'Berjamaah Lawan Korupsi' di Gedung Pusat Dakwah PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (8/2). Pada kesempatan ini, juga dideklarasikan Madrasah Anti Korupsi. Tampak hadir Wakil Ketua KPK, Bambang Widjayanto dalam deklarasi tersebut.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama semula direncanakan menghadiri acra deklrasi. Namun, Basuki berhalangan dan diwakili Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi DKI Jakarta, Ratiyono.
Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak mengajak seluruh anak bangsa untuk berjamaah melawan korupsi.
"Masyarakat harus melakukan perubahan dengan membersihkan korupsi di Indonesia. Gara-gara korupsi, banyak anak - anak mengalami gizi buruk, sekolah ambruk, kebutuhan bahan pokok mahal. Mari kita berjamaah melakukan pemberantasan korupsi," ujar Danhil, Minggu (8/2).
Koordinator ICW, Ade Irawan mengungkapkan, perilaku korupsi mengakibatkan negara hancur. Korupsi juga tidak mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Korupsi di Indonesia sudah stadium tiga gawat darurat. Banyak pihak jadi jamaah koruptor, kemudian mengkorupsi uang rakyat," tegasnya.
Kepala Badan Kesbangpol Provinsi DKI, Ratiyono menuturkan, Pemprov DKI mendukung deklarasi Gerakan Berjamaah Lawan Korupsi.
“Salam hormat dari Pak Ahok, karena hari ini beliau berhalangan. Tapi tanpa mengurangi makna, dengan deklarasi yang sudah dicanangkan hari ini, Pak Ahok berpesan acara deklarasi tidak berhenti sampai di sini. Jadi tidak sekadar seremonial acara deklarasi semata," tuturnya.
Basuki juga berharap kegiatan Madrasah Anti Korupsi terus digalakkan dan
bukan sekadar seremonial saja."Pendidikan anti korupsi kepada para santri yang belajar di madrasah dapat diimplementasikan sebagai gerakan yang masif untuk memberikan kontribusi terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia," tandasnya.