Rabu, 04 Februari 2015 Reporter: Folmer Editor: Agustian Anas 5597
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, meminta Inspektorat DKI berperan aktif melakukan pencegahan tindak korupsi di satuan kerja perangkat daerah dan unit kerja perangkat daerah (SKPD/UKPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Tugas Inspektorat membantu SKPD/UKPD yang mungkin tergoda (main) untuk hilangkan kesempatan itu. Kenali masing-masing SKPD/UKPD, sehingga bisa diketahui karakter orang ini bagaimana. Harus setajam itu. Kasih tahu kalau ini tidak bisa, itu tidak bisa," kata Basuki, usai menyaksikan penandatanganan komitmen integritas pengawasan Inspektorat DKI, di Balai Agung, Rabu (4/2).
Oleh karena itu, kata Basuki, Inspektorat DKI hendaknya diisi oleh orang jujur mengingat tugas yang diemban bukan menangkap kesalahan yang dilakukan SKPD/UKPD, melainkan membantu pencegahan korupsi.
Inspektorat DKI, lanjut Basuki, juga harus berlaku selayaknya orangtua yang membantu anak-anak tidak di jalan yang salah. "Jangan lah kayak dulu, sengaja dibiarkan di jalan yang salah terus diperes," ujarnya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini juga menyindir jajaran Inspektorat DKI sebelumnya yang memanfaatkan kesalahan pegawai untuk mengambil keuntungan sendiri. "Kan (memanfaatkan) gitu enggak boleh. Ada oknum LSM, aparat, yang main, Inspektorat harus bantu. Inspektorat masih ada yang pakai HP mahal itu pasti orang lama," ungkapnya.
Kepala Inspektorat DKI Jakarta, Lasro Marbun,
berjanji siap mengubah paradigma lama tersebut. Di masa mendatang, auditor Inspektorat DKI harus melakukan pengawasan yang berorientasi pada pencegahan penyelewengan."Kalau sekarang kan mereka-mereka ini jadi semacam pembina, pengendali, sahabat, dan teman. Jadi dia tidak boleh gembira kalau temannya tersangka," tegasnya.