Jumat, 26 Juni 2020 Reporter: Suparni Editor: Budhy Tristanto 1851
(Foto: Suparni)
Untuk mendukung program pemilahan sampah dari sumbernya, Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Kepulauan Seribu menggiatkan gerakan kompos tanam di pulau-pulau permukiman.
Kepala Sudin LH Kepulauan Seribu, Djoko Rianto Budi Hartono mengatakan, melalui gerakan ini masyarakat akan dibiasakan untuk memilah sampah organik dan non organik.
Sampah organik, lanjut Djoko, nanti bisa ditanam di dalam lubang dan dalam satu bulan sudah menjadi kompos yang siap dimanfaatkan. Untuk sampah non organik yang memliki nilai jual sudah ada bank sampah masing-masing pulau yang siap menampung.
"
Kompos tanam nantinya dapat dimanfaatkan untuk tanaman lingkungan, pangan, semusim dan tanaman pelindung ," terangnya, Jumat (26/6).Dijelaskannya, gerakan ini sudah dimulai di pulau-pulau permukiman, dengan menyebarkan sebanyak 24 PJLP untuk sosialisasi dan mendampingi warga tiap RW. Diawali dengan pembuatan lubang kompos tanam berukuran 2x1 meter dan kedalaman 40-50 cm pada lahan-lahan kosong warga.
"Dengan dipilah dan diolah di pulau, dapat menghemat biaya operasional, transportasi, BBM serta mengurangi beban TPS Bantargebang," tandasnya.