Kamis, 05 Februari 2015 Reporter: Folmer Editor: Dunih 4682
(Foto: Rudi Hermawan)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama berharap sistem parkir meter di ibu kota yang baru diterapkan di Jl Sabang atau Jl H Agus Salim, Jakarta Pusat, berjalan tanpa kebocoran. Karena itu, pihaknya pun berani menggaji petugas parkir lebih besar agar petugas tidak tergiur dengan uang tip. Namun, jika ketahuan mengambil uang tip tersebut, pihaknya juga tidak akan segan-segan memecat oknum petugas tersebut.
“Kamu nggak tahu kan? Saya kirim orang pura-pura atau gimana untuk parkir di sana. Coba kamu tes di Jalan Sabang, dikasih mau terima nggak? Begitu dia terima tip, saya pecat,” kata Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama di Balaikota, Kamis (5/2).
Ia mengatakan, petugas parkir meter tidak boleh bermain curang, terlebih mengambil keuntungan dari sistem meteran parkir yang kini sudah bisa diaplikasikan ke sistem elektronik.
“Saya mah gak main-main. Begitu dia terima tip, pecat. Saya preman resmi. Saya kan sudah bilang berkali-kali, saya sudah ngancam berkali-kali,“ tegasnya.
Langkah menurunkan mata-mata di Jl Sabang tersebut, menurut mantan Bupati Belitung Timur itu cukup efektif untuk mencegah juru parkir nakal. Mata-mata itu akan mempunyai bukti untuk bisa memecat juru parkir yang suka main belakang tersebut.
“Efektif lah, kan takut dipecat. Apalagi gaji mereka dua kali UMP. Kalau mau gaya preman, kita ini preman resmi berseragam. Bersenjata dengan izin resmi, kami pegang pistol preman bisa kita tangkap. Tapi, kami pegang pistol resmi. Jadi jangan ribut sama yang resmi," tuturnya.
Sekadar diketahui belasan mesin parkir meter yang terpasang di Jl H Agus Salim kini telah dapat menerapkan transaksi elektronik. Selain di Jl Sabang, meteran parkir juga akan ditempatkan di 90 titik di Kelapa Gading dan 13 titik di Jalan Falatehan.