Kamis, 29 Januari 2015 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 5669
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama secara resmi meluncurkan sistem pembayaran sistem parkir menggunakan e-money atau kartu elektronik di Jl H Agus Salim atau kawasan Sabang, Jakarta Pusat, Kamis (29/1).
Dikatakan Ahok, sapaan akrab Basuki, penerapan pembiayaan non tunai pada penerapan parkir meter di ibu kota juga dapat membantu pemerintah pusat meningkatkan pendapatan domestik bruto (PDB). “Serta membantu perbankan untuk lebih murah memberikan biaya perbankan serta kredit bunga,“ ujar Basuki di sela-sela peluncuran pembayaran parkir meter menggunakan e-money di Jl H Agus Salim, Jakarta Pusat, Kamis (29/1).
Ia menjelaskan, pembayaran non tunai melalui tap e-money dengan memotong saldo rekening tabungan tidak sekadar diterapkan pada parkir meter di ibu kota. “Penarikan retribusi pedagang kaki lima (PKL), naik bus Transjakarta dan sebagainya juga akan menggunakan tap e-money," kata Ahok.
Ditambahkan Ahok, Pemprov DKI akan semaksimal mungkin menjadi contoh bagi provinsi lain untuk menerapkan cashless society atau kalangan yang dalam transaksi keuangannya tidak lagi menggunakan uang tunai, tetapi sudah dalam bentuk kartu, baik berupa kartu kredit, kartu debit maupun cash card.
"Jadi, DKI berusaha semaksimal mungkin menjadi model bagi provinsi lainnya untuk menerapkan cashless society," tuturnya.
Sekadar diketahui Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menjalin kerja sama dengan enam bank untuk pembayaran elektronik sistem parkir meter di ibukota. Keenam bank yang telah menjalin kerja sama di antaranya BNI, Bank Mandiri, Bank BRI, Bank Mega, BCA dan Bank DKI.
Nantinya, sejumlah areal parkir di ibu kota akan menggunakan uang elektronik yang antara lain juga akan diterapkan di Kelapa Gading sebanyak 90 titik dan Jalan Falatehan sebanyak 13 titik lokasi.