Selasa, 03 Februari 2015 Reporter: Rudi Hermawan Editor: Widodo Bogiarto 4231
(Foto: doc)
Kecamatan Kemayoran menempati posisi teratas wilayah paling rawan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jakarta Pusat. Untuk itu pemberantasan sarang nyamuk (PSN) harus makin digencarkan untuk membasmi nyamuk aedes aegypty.
Berdasarkan data Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, selama Januari tercatat sebanyak 25 kasus DBD terjadi di wilayah ini. Dari puluhan kasus itu, Kecamatan Kemayoran menempati posisi pertama dengan enam kasus. Posisi kedua Kecamatan Menteng dengan lima kasus.
Berikutnya Kecamatan Tanah Abang, Sawah Besar dan Cempaka Putih dengan masing-masing empat kasus. Selanjutnya Kecamatan Senen sebanyak dua kasus. Sedangkan Kecamatan Gambir dan Johar Baru tidak ditemukan kasus DBD.
"Kasus DBD di Jakarta Pusat selama Januari hingga 2 Februari ada 25 kasus. Tertinggi pertama Kecamatan Kemayoran dengan enam kasus," kata Ranggy, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, Selasa (3/2).
Dikatakan Ranggy, meski terbilang kawasan elit, ternyata Menteng cukup rawan DBD. Ia menduga penyebaran DBD bukan hanya terjadi di rumah atau lingkungan sekitar, namun juga bisa terjadi di luar lingkungan tempat tinggalnya.
"Bisa saja warga terkena di luar lingkungan rumahnya, namun baru merasakan setelah di rumah," jelas Ranggy.
Untuk menekan peningkatan kasus DBD, lanjut Ranggy, pihaknya akan makin gencar melakukan PSN dengan berkeliling ke rumah warga untuk melihat apakah ada jentik nyamuk atau tidak.