Jumat, 15 Mei 2020 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Toni Riyanto 1772
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Pertanian perkotaan di Jakarta semakin diminati, terlebih di tengah pandemi COVID-19 saat ini. Inovasi pun dilakukan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta dengan menyelenggarakan pelatihan pertanian secara online (daring).
Dalam pelatihan secara daring yang dilaksanakan hari ini diikuti sebanyak 60 peserta yang tergabung dalam Serikat Pekerja Toyota Astra Motor (TAM).
Pelatihan online ini juga menggandeng pelaku atau pegiat pertanian perkotaan dari tiga wilayah sebagai narasumber.
Kepala Bidang Pertanian Dinas KPKP DKI Jakarta, Mujiati mengatakan, kerja sama dengan Serikat Pekerja TAM ini dalam rangka memperkenalkan serta menjangkau sasaran lebih luas lagi tentang pertanian perkotaan atau urban farming di masyarakat.
Melalui pelatihan ini, Dinas KPKP DKI Jakarta mengajak apabila ada anggota serikat pekerja yang sedang mengalami pemutusan hubungan kerja atau pengurangan pendapatan karena pandemi COVID-19 dapat melakukan kegiatan pertanian perkotaan.
"Paling tidak ini bisa memenuhi kebutuhannya sendiri, syukur-syukur bisa menambah pendapatan
mereka karena bisa dilakukan di waktu senggang dan relatif singkat," ujarnya, Jumat (15/5).Mujiati menjelaskan, materi pelatihan online diantaranya pengenalan sistem dan kelebihan hidroponik, teknik-teknik hidroponik untuk pemula, dan media tanam, termasuk manfaat urban farming. Selain itu, pelaku pertanian perkotaan juga berbagi pengalaman mereka kepada peserta pelatihan.
"Meski pemula, kami terus memotivasi mereka dengan memperkenalkan teknik-teknik sederhana. Kami ajak narasumber supaya bercerita secara langsung apa yang mereka alami agar bisa memberikan gambaran kepada peserta dari serikat pekerja bahwa hidroponik ini tidak harus mahal," terangnya.
Ia menambahkan, dalam pelatihan online tersebut juga membuka sesi tanya jawab dan kuis. Bagi empat peserta yang dapat menjawab pertanyaan diberikan media tanam hidroponik khusus pemula.
"Kerja sama selanjutnya kami sediakan bibit, kalau untuk sarana dan sebagainya kami sediakan pendampingan terkait bahan-bahan bekas yang ada di rumahnya bisa digunakan. Pendampingan akan dilakukan sampai mereka bisa mandiri," tandasnya.