Pembangunan Kampung Deret Diserahkan ke Swasta

Kamis, 29 Januari 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Dunih 9921

Pembangunan Kampung Deret Diserahkan ke Swasta

(Foto: doc)

Pembangunan kampung deret di ibu kota tidak lagi masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2015, karena pembangunannya akan diserahkan kepada pihak swasta. Namun, Pemprov DKI Jakarta tetap melakukan pendataan daerah yang layak untuk dijadikan kampung deret. Program unggulan Joko Widodo saat masih menjadi Gubernur DKI Jakarta ini masih diperlukan untuk menata wilayah di ibu kota.

Iya tidak masuk dalam APBD, tapi kami bisa bekerjasama dengan perusahaan melalui CSR-nya

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidajat membenarkan, jika pembangunan kampung deret tak lagi dianggarkan dalam APBD. Sehingga pihak swasta diminta untuk melanjutkan program tersebut melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).

"Iya tidak masuk dalam APBD, tapi kami bisa bekerjasama dengan perusahaan melalui CSR-nya," kata Djarot, saat blusukan ke Rusunami Budha Tzu Chi, Jakarta Barat, Kamis (29/1).

Dia mengaku masing-masing walikota tengah melakukan pendataan terhadap daerah yang akan dijadikan kampung deret. Data tersebut akan menjadi acuan untuk pengembang melakukan pembangunan kampung deret.

"Saya akan tinjau khusus untuk kampung deret. Termasuk mengkaji beberapa kawasan untuk dibangun kampung deret ada di wilayah mana saja," ujarnya.

Dia menyebutkan kampung deret adalah salah satu solusi untuk merehabilitasi kampung-kampung kumuh di ibu kota. Karena tidak hanya bangunan rumah yang ditata, melainkan lingkungannya juga.

"Kampung deret itu bagian dari bentuk solusi untuk merehabilitasi kampung-kampung kumuh. Itu salah satu varian," jelas mantan Walikota Blitar itu.

Dalam APBD DKI Jakarta dana untuk bantuan sosial dan hibah tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp 4,56 triliun. Jumlah tersebut turun dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 5 triliun. Turunnya besaran bansos dan hibah karena bantuan operasional pendidikan serta program kampung deret dihilangkan. Dana bansos dan hibah tahun ini sebagian besar digunakan untuk program Kartu Jakarta Pintar (KJP) yakni sebesar Rp 3 triliun. Jumlah tersebut meningkat hampir empat kali lipat dibandingkan tahun lalu yang hanya sebesar Rp 700 miliar. Sementara sisanya diberikan ke daerah penyangga seperti kota Tangerang, Tangerang Selatan, Depok, Bogor, dan Bekasi. Jumlahnya bervariasi, mulai dari Rp 100-300 miliar.

BERITA TERKAIT
Rumah di Kampung Deret Tak Boleh Dijual Selama 10 tahun

Rumah di Kampung Deret Tak Boleh Dijual Selama 10 tahun

Kamis, 27 November 2014 6195

kp_deret_petogogan_yossy3.jpg

Proyek Kampung Deret di Jakut Ditangguhkan

Jumat, 05 September 2014 4447

kampung deret dok beritajakarta

Warga Berharap Kampung Deret Segera Dibangun

Jumat, 05 September 2014 4372

kpg_deret_petogogan_yossy.jpg

Kampung Deret Petogogan Akan Jadi Percontohan

Senin, 03 Februari 2014 3241

kpg_deret_petogogan_yossy.jpg

Proyek Kampung Deret di Jakbar Hampir Rampung

Sabtu, 01 Maret 2014 3711

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 469009

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307721

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 284336

Siswa di Jakut Tebarkan Optimistis Sintas COVID 19 Melalui Puisi

Siswa di Jakut Tebar Optimistis di Tengah COVID- 19 Melalui Puisi

Rabu, 15 April 2020 260947

Basuki akan Bongkar Reklamasi PT KCN

Basuki akan Bongkar Reklamasi PT KCN

Jumat, 15 April 2016 196583

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks