Menengok Sejarah Perguruan Silat Cimande Tengah di Cilincing

Selasa, 28 April 2020 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Andry 44917

 Menengok Sejarah Perguruan Silat Cimande Tengah di Cilincing

(Foto: TP Moan Simanjuntak)

Berbicara pencak silat, rasanya belum lengkap jika belum menyebutkan nama Silat Cimande. Aliran pencak silat asal Jawa Barat ini dikenal sebagai salah satu pencak silat tua yang memiiki gerakan jurus mematikan.

Saya ingin melahirkan pesilat yang tidak sombong, beriman dan rendah hati.

Bagi masyarakat yang penasaran ingin melihat kehebatan bela diri ini bisa datang ke Perguruan Silat Cimande Tengah di Rusun Cilincing, Blok A, Cilincing, Jakarta Utara. 

Pendiri Perguruan Silat Cimande Tengah, Sawita (78) mengatakan, perguruan silat ini pertama kali didirikan bersama seorang rekannya yang bernama Sukma Jaya di kawasan Gudang Baru Cilincing pada 1976.

"Karena terkena penggusuran, akhirnya kita pindah ke Rusun Cilincing sampai saat ini," katanya kepada Beritajakarta.id, Selasa (28/4).

Ia menuturkan, Silat Cimande sudah ada sejak abad 17 di Kampung Babakan Tarikolot, Desa Cimande, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Aliran bela diri ini sendiri pertama kali dibawa dan dikenalkan seorang pria yang dikenal dengan sebutan Eyang Khair.

"Silat Cimande dibagi jadi tiga bagian. Ada Cimande Hilir di Karawang, Cimande Tengah di Banten dan Cimande Girang di Bogor. Perguruan yang saya dirikan ini merupakan Cimande Tengah karena saya berasal dari Banten," katanya.

Menurut Sawita, ada hal mendasar yang membedakan Silat Cimande Tengah dengan dua aliran Cimande lainnya. Aliran Silat Cimande Tengah hanya menerima murid beragama Islam. 

"Alasannya ajaran Silat Cimande Tengah tidak lepas dari agama. Selain itu ada juga pelajaran yang dinamakan ahli rahasia," ucapnya.

Secara garis besar, tiga aliran Silat Cimande memiliki 33 jurus tangan kosong dengan basis gerakan pertahanan diri dan beragam serangan yang memiliki ciri khas. Salah satu jurus andalan dalam silat ini yang dikenal cukup mematikan yakni jurus tepak satu atau selancar.

"Jurus-jurusnya dari dasar sampai tingkatan akhir semua sama. Misalnya jurus kelid, selup, pamonyet, tungkup selup, serong gigir, tangkeupan, bolang-baling, timpah sabeulah dan lain sebagainya," jelas Sawita.

Di usianya yang telah paruh baya, Sawita mengaku masih bersemangat mengajarkan Silat Cimande kepada 30 muridnya. Selain ingin mengajarkan bela diri, para murid yang bergabung di perguruannya juga dilatih menjadi manusia soleh, beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.

"Dari perguruan ini, saya ingin melahirkan pesilat yang tidak sombong, beriman dan rendah hati," tandasnya.

BERITA TERKAIT
Belajar Silat Jawa Kuno dari Perguruan Kridha Yuda Sinalika

Belajar Silat Jawa Kuno dari Perguruan Kridha Yuda Sinalika

Selasa, 21 April 2020 17243

Kecepatan dan Pukulan Mematikan Jadi Inti Seni Beladiri Perguruan SMPST

Mengenal Jurus Kelabang Nyebrang Silat Sabeni Tanah Abang

Rabu, 15 April 2020 19965

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 468506

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307244

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

Jumat, 10 Juli 2015 285055

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 283952

 4500 Warga Ramaikan Karnaval KBT

Karnaval KBT Dipadati Ribuan Warga

Minggu, 30 Agustus 2015 282632

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks