Senin, 26 Januari 2015 Reporter: Nurito Editor: Agustian Anas 4482
(Foto: Nurito)
Hujan lebat yang menggguyur Jakarta, Minggu (25/1) kemarin menyebabkan sebuah pohon angsana di Jalan Rantai Perak, Kompleks Bulak Rantai, Kelurahan Tengah, Kramatjati, Jakarta Timur, tumbang. Pohon berdiameter 80 sentimeter dan tinggi sekitar 10 meter itu menimpa atap SMPN 20 hingga menyebabkan kerusakan parah. Beruntung, tidak ada korban luka maupun jiwa dalam peristiwa tersebut.
Muji (40), warga sekitar mengatakan, pohon angsana itu tumbang sekitar pukul 17.00. Selain karena hujan dan tiupan angin, batang pohon yang keropos akibat dimakan usia juga disinyalir menjadi penyebab tumbangnya pohon tersebut. Terlebih, batang pohon kerap terkena api karena menjadi tempat pembakaran sampah.
"Itu pohon sudah keropos. Masyarakat dan anak-anak sekolah ada yang membakar sampah di situ sehingga pohon tersebut akhirnya
tumbang," ujar Muji, Senin (26/1).Kepala SMPN 20, Santiyo mengatakan, peristiwa pohon tumbang sudah dilaporkan ke kelurahan dan Sudin Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Timur. Namun pihaknya membantah kalau keroposnya batang pohon karena siswanya sering membakar sampah. Sebab selama jam istirahat, tidak ada satupun siswa yang keluar pintu gerbang sekolah.
"Tidak ada siswa kami yang membakar sampah di dekat pohon itu. Karena selama di sekolah, siswa tidak diperbolehkan keluar pagar dan dijaga ketat satpam. Kami akan meminta ganti rugi atas kerusakan bangunan sekolah kami ke unit terkait," katanya.
Dia mengatakan, peristiwa pohon tumbang tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM) karena hanya menimpa gedung UKS (unit kesehatan sekolah) dan mushola.
Sementara itu, Kasudin Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Timur, Mimi Rachmiati, mengatakan, pihak sekolah sebaiknya mengajukan klaim ke Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta dengan melampirkan bukti foto atap sekolah yang tertimpa pohon dan dilengkapi surat keterangan dari kepolisian setempat. "Ajukan saja klaim ke dinas. Soal besaran ganti ruginya nanti ada tim yang meninjau ke lokasi," ucapnya.
Sebanyak 10 petugas Sudin Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Timur yang dibantu delapan personel Satpol PP Kelurahan Tengah dikerahkan untuk mengevakuasi bangkai pohon tersebut.