Jumat, 09 Januari 2015 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Lopi Kasim 29390
(Foto: TP Moan Simanjuntak)
Ratusan penghuni Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat akhirnya dapat bernafas lega. Pasalnya, harga sewa rusunawa yang selama ini tak kunjung jelas, akhirnya ditetapkan Dinas Perumahan dan Gedung DKI Jakarta.
Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda, Pemprov DKI Jakarta, Ika Lestari di Rusunawa Daan Mogot, mengatakan, harga sewa Rusunawa Daan Mogot dengan tipe 36 sebanyak 8 tower ditentukan per lantai dengan rincian, lantai 5 sebesar Rp 187 ribu per bulan, lantai 4 Rp 208 ribu, lantai 3 Rp 231 ribu, lantai 2 Rp 254 ribu, dan lantai 1 sebesar Rp 281 ribu.
“Sewa tersebut sudah sangat murah karena disubsidi pemerintah,” ujar Ika, Jumat (9/1).Sesuai ketentuan Pemprov DKI Jakarta, penghuni Rusunawa Daan Mogot khusus warga yang terkena normalisasi kali, seperti normalisasi Kali Mookevart, Kali Apuran, Kali Sekretaris, Stasiun Duri, Tambora, Kali Grogol berkapasitas 640 hunian di 8 tower dan baru dihuni sebanyak 401 kepala keluarga (KK).
Dikatakan Ika, harga sewa rusunawa tersebut dianggap sangat murah hingga para penghuni mampu untuk membayar sewa. Mengingat enam bulan ke depan penghuni rusunawa digratiskan, penghuni diimbau segera membuka buku tabungan di Bank DKI.
“Pembayaran sewa rusunawa nantinya dilakukan sisten auto debet via Bank DKI. Untuk itu, itung-itung nambung karena untuk enam bulan ke depan masih gratis, kiranya penghuni rusunawa segera membuka rekening demi memudahkan pembayaran sewa rusun,” ucap Ika.
Sementara, untuk pembayaran listrik dan air, lanjut Ika, ditanggung masing-masing penghuni rusunawa.
Selain itu, lanjut Ika, tahun 2015 ini pihaknya akan membangun sebanyak 2.443 unit rusunawa seperti di kawasan Rawa Buaya, KS Tubun, Jakarta Barat, Semper, Cakung Barat, Rawa Bebek Jakarta Utara, Jalan Bekasi KM 2, Jatinegara Kaum, Pinus Elok Jakarta Timur dan sebagainya.
Pada tahun 2104 lalu, pihaknya membangun sekitar 5.000 unit dan rata-rata sudah dihuni oleh para warga yang ditertibkan di bantaran kali dan waduk.
Salam (40), salah satu penghuni rusunawa bongkaran Kali Apuran yang mengaku tinggal di Blok D, lantai tiga, menuturkan, dirinya sangat bersyukur dengan harga sewa murah yang ditetapkan, mengingat pekerjaannya yang serabutan.
“Selama ini saya saya takut tinggal di rusun karena takut sewanya mahal, apalagi saya tidak memiliki pekerjaan tetap. Tapi, karena ternyata murah saya bersyukur,” katanya.