Jumat, 02 Januari 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Erikyanri Maulana 8833
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama melakukan perombakan besar-besaran pejabat di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Salah satu tujuannya yakni menghilangkan praktik suap menyuap yang disinyalir masih marak terjadi.
Mantan Bupati Belitung Timur ini pun meminta para pejabat yang baru saja dilantik segera melapor jika melihat adanya praktik tersebut. "Budaya setor menyetor masih ada. Saya tidak mau dengar lagi sudah dicopot baru lapor sama saya. Saya ditekan, saya diperas, didzhalimi, diminta setoran," ujar Basuki di Lapangan Silang Monas, Jumat (2/1).
Pria yang disapa Ahok ini pun sempat menyindir para pejabat yang sering urunan untuk naik jabatan
. "Lurah, Camat jangan bodoh kalau mau urunan uang. Sekko kalau mau urunan uang bilang, jangan didiamkan. Walikota apalagi," kata Ahok.Tak sampai di situ, Ahok juga menyindir Sekretaris Kota (Sekko) yang juga sebagai Ketua Panitia Pengadaan Tanah (P2T). Jika bermain-main dalam proses pembebasan lahan, maka sanksi yang disiapkan tak hanya sekadar dicopot, namun juga akan diserahkann ke proses hukum.
"Kita akan amati saudara (pejabat) dari gaya hidup, transaksi uangnya. Kita akan monitor habis termasuk yang hobi ke luar negeri. Bila masih korupsi, nekat melakukan kebiasaan lama, atau saudara marah pada saya, saya akan peringatkan pada saudara hati-hati. Karena saya juga marah pada saudara yang masih curi uang rakyat," tandasnya.