Selasa, 30 Desember 2014 Reporter: Andry Editor: Dunih 9545
(Foto: doc)
Penyebaran Kartu Jakarta Sehat (KJS) di ibu kota bisa dibilang sudah tidak ada masalah lagi. Program kartu jaminan kesehatan itu kini hanya terkendala persoalan kualitas pelayanan di puskesmas yang belum seluruhnya terakreditasi.
"Penyebaran KJS udah nggak masalah. Yang masalah itu sekarang justru kualitas pelayanan. Puskesmas kita kan belum seluruhnya terakreditasi," kata Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Gubernur DKI Jakarta di Balaikota, Selasa (30/12).
Menurut Ahok, jika dibandingkan dengan daerah lainnya, peralatan kesehatan puskesmas dan rumah sakit di ibu kota Jakarta masih jauh lebih baik. Namun, dari evaluasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), KJS di DKI hanya mendapat urutan kedua terbaik setelah Bali.
"Evaluasi dari Kemenkes, Bali nomor 1, Jakarta nomor 2. Tapi, kan masalahnya Jakarta gak pantas dapat nomor segitu, ini kita mau dorong," tuturnya.
Lebih lanjut ia menambahkan, untuk meraih nomor satu dalam hal pelayanan KJS, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan melakukan penyegaran di Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI.
"Harus ada penyebaran di Dinkes," singkatnya.
Mantan Bupati Belitung Timur itu juga menyebutkan, persoalan lain di pelayanan KJS yakni banyaknya penyakit tidak menular yang ditanggung program tersebut. Hal itu membuktikan jika pola hidup warga di ibu kota dalam hal kesehatan sangat tidak baik.
"Masalahnya sekarang kita habiskan biaya BPJS itu untuk penyakit tidak menular seperti diabetes, jantung, dan yang lain. Berarti pola hidup orang juga enggak baik," ucapnya.